Popular Post

my story

By : Unknown


BUNGA KU
Di sebuah kelas terlihat seorang laki-laki berambut hitam,kulit putih pucat dan mata berwarna onyx, tengah berkutit dengan pensil dan kertas gambar miliknya. mula-mula dia membuat sketsa gambar,memberi  berbagai macam sentuhan pada kertas gambarnya sehingga terlukislah wajah seorang gadis yang tengah menatap ke luar jendela, gadis berambut panjang gaya poni tayl dan di ikat ekor kuda. Poninya yang menutupi sebelah matanya mebuat ia terlihat semakin cantik. Sai memang terkenal dengan bakat melukisnya,bahkan dia pernah mendapat juara internasional se-Asia. Belakangan ini Sai tertarik pada objek yang ia gambar saat ini, entah mengapa sejak saat ia tidak sengaja menggambar gadis bermata hijau terang itu  dia jadi ketagihan untuk mrnggambarnya.
merasa di perhatikan, Ino gadis yang di gambar oleh Sai menoleh ke arahnya.
“kenapa lihat-lihat?” ucap Ino ketus,
“ tidak apa-apa,hanya ingin melihat mu saja” ucap sai sambil tersenyum,,
“lalu kenapa kamu senyum-senyum gak jelas gitu, emang ada yang aneh dariku?”
“tidak ada,”
“lalu kenapa kamu senyum-senyum?”
“ karena dengan senyuman, akan membuat hati seseorang merasa tenang, dan jika anda mau tersenyum pasti akan terlihat lebih cantik”
“maksudmu jika aku tidak senyum, aku terlihat jelek” ucap Ino dengan nada makin jutek,
“bukan begitu nona, dirimu sudah cantik tapi akan lebih cantik jika kamu tersenyum”
ucap Sai dengan tersenyum tulus,
“dasar menyebalkan” ucap Ino dan segera pergi dari kelas.
‘kenapa dia marah,, apa aku berbicaranya keterlaluan, padahal menurut buku yang aku baca seseorang akan senang jika di puji.’

Sampai dirumah Ino mengempaskan tubuhnya di tempat tidurnya, hari yang sangat melelahkan untuk Ino. Ino jadi teringat dengan Sai,, padahal dia tidak salah apa-apa, tapi malah kena batunya.
pagi tadi Ino memang sedang bad mood,,, karena semalam dia tidur jam satu pagi, salahkan adiknya yang menyalakan lagu dengan kerasnya. “aku ngantuk sekali,, sebaiknya aku tidur saja” ucap Ino dan memejamkan matanya.
SKIP TIME
Yamanaka Ino berasal dari keluarga Yamanaka yang terkenal dengan toko bunganya yang besar, semua bunga ada disana. Dan biasanya Ino yang bertugas untuk menjaga toko, jika dia tidak ada tugas atau ia tidak sibuk. Seperti yang terlihat hari ini, Ino sedang menyusun bunga-bunga yang ada di tokonya sambil bersenandung kecil, dia memang sangat menyukai bunga jadi dia sangat menikmati pekerjaanya. Tanpa Ino sadari, tepat di depan tokonya berdiri seorang laki-laki yang tengah memegang pensil dan kertas gambar kesayangannya,  tinggal manambahkan bunga-bunga di sekitarnya, dan terlukislah seorang gadis yang sama persis dengan seorang gadis yang sedang ia perhatikan di depannya, di saat yang bersamaan Ino mengalihkan perhatiannya ke depan tepat dimana Sai berada,
pandangan mereka bertemu,,
deg deg
bisa dirasakan oleh Ino jantungnya berdetak dengan kencang, cukup lama mereka saling pandang,
Hingga ahirnya Sai melangkahkan kaki masuk ke toko Ino,
“selamat datang di toko bunga kami, disini banyak tersedia berbagai macam bunga” ucap Ino reflek
Sai yang melihatnya hanya tertawa kecil,, Ino jadi salah tingkah,
“apa disini ada bunga yang memiliki arti maaf?” tanya Sai
“sebentar aku carikan”
sepeninggalan Ino, Sai mulai sibuk dengan pensil dan kertasnya, ia menggambar bunga-bunga yang menurutnya menarik untuk di gambar. Tak lama munculah Ino yang membawa sekuntum mawar kuning, Sai mengalihkan pandangannya pada Ino,
“bisa kau berdiri disana sebentar Ino?”
“eh,, untuk apa?”
“sebentar saja” ucap Sai yang kembali sibuk pada pensil dan kertas gambarnya,
“selesai,, kemarilah” ucap Sai,, Ino hanya menurut,
“ini mawar kuning, yang ditujukan untuk teman spesial atau bisa berarti maaf” ucap Ino dan menyerahkan pada Sai,,
setelah membayar harga bunga mawar kuning itu, ia memberikannya pada Ino,,
“ini untukmu, tanda permintaan maafku padamu karena membuatmu marah kemarin” ucap Sai,,
Ino menatap bingung pada Sai, jika dia ingin minta maaf kenapa pakek bunga segala, belinya juga ditoko miliknya,,,
“aku tahu kau suka bunga, jadi aku menggunakan bunga untuk permintaan maafku, dan toko bunga yang lengkap hanya disini, lagian tidak semua penjual bunga tahu arti dari berbagai macam bunga yang tersedia di tokonya” ucap Sai sambil tersenyum, seolah dia tahu apa yang dipikirkan gadis itu, Ino memaklumi sikap Sai, apa yang dikatakan Sai ada benarnya, dia menerima bunga mawar itu,
“dan kenapa tadi kau menyuruhku berhenti dan diam saat aku akan memberimu bunga ini?”
“itu karena ini,,” ucap Sai dan memberikan Ino selembar kertas yang terdapat gambar seorang gadis yang sedang tersenyum dan terselip sekuntum mawar kuning ditangan kanannya, Ino tertegun memandang gambar itu,
“tunggu dulu,, sepertinya aku mengenal gadis cantik ini,,,, dia seperti......................................ku?” tanya Ino ragu,, Ino baru sadar jika yang digambar Sai adalah dirinya yang sedang memegang bunga yang akan diberikannya pada Sai tadi,
“yea,, itu memang kamu,, kan sudah aku katakan kalau kamu tersenyum akan terlihat lebih cantik” ucap Sai,,
“oh ya gambar itu untukmu saja, sepertinya kau menyukainya” ucap Sai lagi,
“benarkah”
“tentu, di kamarku masih banyak kok gambar dirimu”
“a apa,,,,,,,,...,. jangan-jangan selama ini kau memperhatikanku hanya untuk melukisku?”
“ia,, begitulah,,oya bolehkah aku disini sebentar,,, sepertinya aku tertarik untuk menggambar bunga yang ada disini”
“tentu saja boleh,, hitung-hitung menemaniku menjaga toko” ucap Ino

Hari ini toko bunga milik Yamanaka sangat ramai, cukup menguras tenaga Ino, tapi untungnya ada Sai yang membantu,, tidak salah dia membiarkan Sai tetap tinggal di tokonya, hari sudah sore, pengunjung mulai berkurang, Ino mendekati Sai yang sedang merapikan kertas-kertas gambarnya,
“apa gambarmu sudah selesa?” tanya Ino,,
“sudah,, ingin melihatnya?”
“kalau boleh” ucap Ino,, Sai lalu memberikan hasil karyanya pada Ino,
Ino memandang takjub karya seni yang ada di tangannya, gambar yang sederhana tapi menakjubkan, ternyata banyak yang Sai gambar, gambar saat Ino menyambut pembeli yang datang,saat Ino merangkai bunga, saat Ino meemilih-milih bunga untuk pembeli dan masih banyak lagi , tapi ada yang membuat Ino bingung,, bukankah tadi dia bilang kalau ingin menggambar bunga, tapi yang ia lihat hanya ada gambar dirinya,
“sai kenapa gambarnya hanya diriku,bukankah tadi kau bilang ingin menggambar bunga di toko ku?”
“ini lah bungaku” ucap Sai dan mencubit pipi Ino
“maksutnya?’’
“bukan apa-apa, sepertinya hari sudah sore, aku mau pulang dulu, jika kau mau, gambar itu untukmu” ucap Sai dan langsung pergi meninggalkan Ino yang masih bingung. Tapi Ino tidak mau ambil pusing akan hal itu, dia senang di berikan lukisan dari Sai,,,
Ino memajang gambar itu di dinding kamarnya,, entah kenapa dia sangat senang hari ini,,
‘kalau dilihat-lihat Sai tampan juga’
‘apa yang aku pikirkan,,kenapa malah mikiran Sai?’.
Sejak saat itu mereka menjadi sangat dekat, dan semenjak itu juga Ino selalu menemukan gambaran dirinya dengan berbagai macam ekspresi dan juga ada macam bunga, seperti bunga mawar putih,kuning,bunga lili putih, bunga lavender dan masih banyak lagi di dalam lokernya. Bahkan dinding kamarnya sudah dipenuhi dengan gambar dari Sai dan banyak bunga yang terpajang di vas bunga diatas meja belajarnya.
pagi ini Ino juga mendapatkan gambar dirinya, dan sebuket mawar merah, tunggu dulu mawar merah,, setahu Ino mawar merah berarti ‘aku mencintai  mu’ ada surat yang terselip diantara buket mawar merah itu, ‘INO SEBENARNYA SEJAK SAAT AKU MELIHATMU, AKU TERTARIK UNTUK MELUKIS MU, DAN AKU MENCINTAI MU, JIKA KAU MENOLAK KU KAU BOLEH MEMBUANG BUNGA ITU, DAN JIKA KAU MENERIMAKU TEMUI AKU DI TAMAN SEKOLAH.SAI’
Ino tidak menyangka jika selama ini Sai juga mencintainya, Ino segera berlari menuju taman sekolah, tak memperdulikan beberapa siswa yang berteriak karena tertabrak olehnya, Ino melihat sosok itu tengah menunggu nya, Sai menatap Ino yang berhenti berlari,
‘kenapa dia berhenti, apa dia akan menolakku?’ pikir Sai,,
namun pikiran itu segera terhapus dari pikiran nya karena Ino berlari kearahnya dan memeluknya,
“sai kun kenapa tidak bilang ,jika kau mencintaiku?” ucap Ino, sai hanya tersenyum
“jadi apa jawaban mu Ino?” tanya sai
“aku, aku juga mencintai Sai kun” ucap Ino,
Sai tersenyum mendengar jawaban dari gadis yang telah resmi menjadi kekasihnya, dan membalas pelukan Ino dengan erat, seolah tak ingin melepaskannya.
FIN

KARYAKU

By : Unknown


MY LOVE STORY

Pagi yang cerah ini mengawali pagi seorang gadis manis,berambut indigo panjang,berkulit putih mulus,bermata lavender,terlihat dia sedang siap-siap menuju sekolah barunya .
Suasana pagi di SMA 24 KONOHA terdengar suara siswa-siswa yang menyambut pagi dengan ceria ,namun tidak untuk seorang siswa berambut jabrik,bermata biru safir, sejak 3 tahun yang lalu dia selalu begitu tidak semmangat menjalani hidup. Bel masuk berbunyi,seorang guru masuk,
“selamat pagi semua,hri ini kalian kedatangan teman baru,silahkan perkenalkan nama mu”
“perkenalkan nama saya Hyuga Hinata,saya harap kita bisa berteman baik,mohon bantuannya yea”
“baiklah Hinata silahkan duduk di sebelah Haruno”
“baik pak.”jawab Hinata sambil berjalan menuju tempat duduk yang ditunjukan,
“hai Hyuga , “sapa seorang gadis yang duduk disebelahnya dengan senyuman dan gadis itu terlihat cantik,beranbut pink,bermata elmerad
“hai juga Haruno, panggil Hinata saja”
“baiklah panggil Sakura saja yea”
“iya”
     Keesokan harinya Hinata berangkat tidak sepagi kemarin dia juga tidak berangkat sendiri ,dia berangkat brsama dengan teman sebelah apartemennya, sampai dikelas Hinata mengucapkan “ohayu” dan tidak ada yang menjawab ucapan Hinata,semua sibuk dengan pekerjaan masing-msing,
‘Sakura belum sampai yea,eh buku siapa ini,hemmm,tak ada namanya,mungkin punya Sakura,aku simpan saja’ pikirnya sambil membolak-balikan buku tersebut.
tak lama kemudian Sakura sampai kelas,”ohayu” tak ada yang menjawab namun itu hal biasa bagi Sakura, “hei Hinata hari ini kita pulang cepat, karena tadi tidak sengaja aku  mendengar guru Kakhasi bilang akan diadakan rapat guru” jelas Sakura“benarkah,bagus kalau begitu” sahut Hinata
‘sepertinya ada yang lupa, apa yea, oh yea buku itu’ batin nya
“Sakura apa ini bukumu?”
“hemmm,,bukan,,, apa tidak ada namanya?”
“kalau ada aku tidak akan bertanya,,”
“umumkan saja,, tanya buku siapa ini”
dengan bodohnya Hinata menuruti saran temannya
“ ini buku siapa”,,,suara Hinata memang tidak terlalu keras,namun cukup membuat keheningan dan semua mata tertuju padanya, Hinata jadi salah tingkah sendiri,,,
“itu buku ku” suara itu memecahkan keheningan
suara itu milik seorang cowok berambut jabrik,brmata biru safir,dengan pakaian yang tidak begitu rapi,
melihat itu membuat Hinata jadi gugup
“a ap apa b be benar ini bu bukumu?” tanya hinata ragu
“iya kalau tidak percaya lihat ini, samakan tulisannya” jawab cowok itu dengan jutek, Hinata memeberikan buku itu, tak lama dari itu guru Kakhasi masuk dan memberitahukan bahwa pulang cepat, dan disambut senang oleh semua siswa.
  Sampai diapartemennya Hinata merasa lapar dan ingin memasak sesuatu,tapi bahan makanannya habis,jadi dia harus ke Supermarket, dan ia juga hendak membeli komik kesukaannya, selesa membayar komiknya dia langsung pergi ke Supermarket,terlalu asik memilih bahan makannan, Hinata tidak memperhatikan langkah nya hingga dia menabrak seseorang,
BBRRAKK,,
“duhk ,maaf maaf,” kata Hinata
“iya tak apa lain kali hati-hati nona” jawab orang di depannya,
Hinata mengambil belanjaannya yang berjatuhan,selesai iya mengmbil belanjaanya dia mlihat sosok orang yang ditabraknya, “kamu kan” ucap mereka barengan,
“ngapain kamu disini?” tanya Hinata,
“tentu saja membeli sesuatu,dasar aneh” jawab pemuda datar
Hinata merutuki kebodohannya, tentu saja membeli sesuatu, tidak mungkinkan kalau dai mau markir motor di Supermarket
“ya sudah ,, minggir aku mau lewat” ucap Hinata
Naruto memberi jarak untuk Hinata.
‘tadi aku mau beli apa yea,,jadi lupa gara-gara gadis Hyuga itu, tapi dia manis juga, agh apa yang aku pikirkan... eh apa ini’ langkahnya terhenti ketika kakinya menginjak sesuatu, “komik,jangan-jangan punya gadis itu,,dasar ceroboh”
    Pagi ini Hinata bangun kesiangan karena semalam dia sibuk mencari komiknya yang hilang entah kemana,”haduch bisa telat ni” dengan cepat dia keluar dari apartemennya,”sepi lagi”
Hinata berusaha mempercepat langkahnya, tapi dia jadi kelelahan,dan jarak ke Sekolah masih jauh,
tiba-tiba ada motor sport biru berhanti di depannya, Hinata menyipitkan matanya, melihat itu si pengendara membuka helmnya seraya berkata “hn, apa kau kesiangan hyuga?” tanya cowok itu
‘Naruto’ batin  Hinata, “cepat naik,sebelum aku berubah pikiran” tawarnya,
“tak usah nanti merepotkan mu,”
“ baiklah tapi kau harus melihat jam berapa sekarang” mendengar itu Hinata langsung melihat arloji berwarna lavender di tanganya,” oh tidak, 5 menit lagi masuk”
“tawaran ku masih berlaku  lho”
“emm,,baiklah” mendengar itu Naruto tersenyum tipis, Hinata segera naik ke motor itu, “pegangan ,kalau tidak nanti kamu bisa jatuh”
“iy” Hinata memegang seragam Naruto,melihat itu Naruto langsung menarik tangan Hinata agar melingkar pinggangnya”kalau kau hanya memegang seragam ku aku tidak menjamin kau selamat” mendengar itu Hinata hanya pasrah dan berhasil membuatnya blushing, Naruto langsung tancap gas dan dalam waktu 5 menit sampai di area sekolah, setelah memarkirkan motor Hinata langsung turun dan merapikan roknya, dan tiba-tiba tangan Naruto menggenggam tangan Hinata dan berlari “cepat Hinata hari ini jam pertama pelajaran guuru Iruka,kalau telat bisa kena hukum” Hinata hanya pasrah, sampai dikelas mereka mengucapkan salam “ohayu” barengan, semua mata tertuju pada mereka ,melihat itu Naruto langsung melepaskan tangan Hinata, dari mata-mata yang malihat ternyata ada yang tidak suka, mata itu menatap tajam Hinata,namun tidak disadari oleh Hinata,
“hei Hinata ada angin apa kamu bisa berangkat dengan Naruto?” tanya gadis beranbut pink
“tadi ketemu dijalan dan dia menawari ku agar berangkat denganya,dan aku juga takut terlambat,”
“oh,, baguslah, aku bisa melihat senyuman di bibir Naruto lagi’
“maksutmu?”
“kau belum tahu tentang Naruto yea?” tentu saja belum,karena Hinata adalah murid baru
Hinata hanya menggeleng,
“baiklah akan aku ceritakan, dulu Naruto adalah orang yang ceria,kalau dia tidak masuk pasti kelas jadi sepi, dulu kami bertiga sangat dekat”
“kami bertiga?” Hinata bingung
“iya,aku,Naruto, dan Sasuke, diantar kami Naruto lah yang paling bawel,tapi keceriaanya, hilang begitu saja semenjak kejadian 3 tahun yang lalu,kejadian yang merenggut nyawa kedua orrang tua yang sangat disayangi Naruto, kejadian itu membuat Naruto sangat terpukul, bahkan dia sempat tidak mau makn sampai dia terlihat sangat kurus, dan ia tidak mau sekolah lagi,tapi sang kakek Jiraya dan sang Nenek Tsunade sama kepala sekolah kita selalu membujuknya,dan kami, teman-teman nya juga memberi semangat, dan itu semua tak sia-sia, Naruto kembali sekolah seperti biasa,namun keceriaanya tidak ,dia jadi pendiam dan dingin, perubahan itu juga dirasakan anak-anak yang lain, tapi mereka tak mau bertanya,karena mereka takut membuat Naruto mengingat kambali kejadian yang tak ia inginkan itu,dan hanya Sasuke yang sekarang dekat dengannya”jelas Sakura panjang lebar,
“lalu kamu kenapa tidak dekat lagi denga Naruto” tanya Hinata
“itu karena aku sempat bertengkar dengan seorang gadis yang tergila-gila pada Naruto,”
“apa hubunganya” Hinata jadi tambah pusing
“memang dulu dia sempat pacaran cuman,ketika Naruto sedang berduka,dia bukannya ada saat Naruto sedih, alasannya sih Naruto butuh waktu buat sendiri,setelah beberapa minggu terdengar bahwa gadis itu selingkuh,Naruto sangat kecewa mendengar gosip itu  Naruto mengakhiri hubungan mereka,,gadis bernama shion itu tidak mau putus,dia bilang dia hanya mencari hiburan karena Naruto yang sekarang egak asik,dia fikir dengn dia selingkuh Naruto mau merubah sikapnya seperti dulu, tapi malah Naruto ingin putus darinya,”
“letak kesalahanmu dimana Sakura”
“yang memberi tahu kabar itu kepada Naruto adalah aku,dan mendengar mereka putus aku jadi merasa bersalah, semenjak itu aku jadi sungkan untuk berbicara dengan Naruto.”
cerita Sakura terhenti karena guru Iruka sudah masuk kekelas.
      Bel istirahat bunyi,semua murid keluar kelas pergi ke Kantin, tidak semua, ada beberapa masih dikelas, Hinata dan Naruto juga dikelas, Hinata sengaja tidak mau kekantin walau tadi sudah diajak Sakura, Hinata memperhatikan sosok laki-laki jabrik itu, memang terlihat dimata biru safirnya tatapan sedih , karena merasa diperhatikan Naruto menghampiri Hinata “ kenapa melihat ku seperti itu?” suara Naruto mengagetkan Hinata
“ eh, bu bukan apa-apa, oya Naruto terimakasih atas boncengannya, kalau tidak ada kamu aku pasti terlambat”
“ hn,sama-sama”
Naruto duduk disamping Hinata, dan wajah Hinata memerah,
“ hei kenapa wajah mu merah apa kamu sakit?” walau kata-kata Naruto dingin tapi terselip nada khawatir,
“ti tidak kok” tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap benci kearah mereka,
Bel masuk, Naruto kembali ketempat duduknya karena Sakura sudah masuk dari Kantin sebenarnya Sakura kaget tapi dia juga senang karena perubahan sikap Naruto hari ini,
“hei dobe,sepertinya kamu makin dekat saja sama anak baru itu”tanya Sasuke yang melihat keanehan sikap sahabatnya itu,tapi dia juga senang bisa melihat Naruto tersenyum tulus kembali, walau dulu Naruto juga bisa tersenyumm tapi Sasuke tau senyuman itu terpaksa,
“tidak teme, biasa saja,”
“hei aku ini sahabatmu, jangan ada rahasia, kamu juga sudah tahu semua rahasiaku”
“baik-baik teme kau ni cerewet sekali,nanti aku ceritakan”
Bel pulang, Hinata pulang sendiri,diperjalanan dia selalu memikirkan Naruto setelah mendengar cerita Sakura ia juga ingin mengembalikan senyuman NARUTO, karena Hinata tak pernah melihat Naruto tersenyum,tanpa Hinata sadari ada seseorang yang mengincar nyawanya, ketika Hinata hendak menyebrang tiba-tiba ada mobil  yang melaju sangat cepat kearahnya,
KKYYAAAA....Hinata menjerit sambil menutup matanya,ia berfikir apakah saya akan mati hari ini kami-sama,tapi ada yang aneh ia merasa ada yang memeluk dan iy jatuh ketanah,tapi iya tak merasakan sakit ditubuhnya, Hinata membuka matanya dan ternyata ada seorang yang menyelamatkanya dia adalah Naruto, Hinata langsung mengambil posisi duduk,
“Na na ruto apa kau tidak apa-apa?”
“tidak apa,kau sendiri?”
“a akku tidak apa-apa”wajah Hinata masih pucat, tentu saja,karena dia hampir sja mati, TESS Hinata melihat cairan merah berbau anyir, darah dari siku kanan Naruto, walau Naruto sudah pakai lengan panjang namun karena gesekan aspal jadi tembus kekulitnya, melihat darah itu Hinata menjadi panik
“Naruto lengan mu berdarah”
“ini tidak apa-apa”
“tidak apa-apa gimana, sekarang kau ikut aku, aku akan mengobati luka mu, kamu seperti ini gara-gara menyelamatkan ku” Naruto hanya pasrah mengikuti Hinata, sampai di apartemennya,Hinata langsung mencari kotak obat,dia membersihkan luka Naruto dulu sebelum memberi obat merah dan membalutnya dengan perban,sesekali Naruto meringis kesakitan “Sakit yea,kenapa Naruto mau menyelamatkan ku”
“bukannya berterimakasih malah bertanya seeperti itu” ucap Naruto dengan nada dingin,
“aku kan hanya bertanya Naruto”
“jangan banyak tanya, cepat balut luka ku, taapi hati-hati sakit nih”
“iya-iya” Hinata hanya mendengus kesal
 Hinata selesai membalut luka Naruto
“sudah selesai Naruto, tidak sakitkan,”
“hn, y sudah aku mau pulang,”
“eh , pulang?”
“iy, aku lelah”
“Naruto” , naruto hanya menoleh,
“Terimakasih”
“hn” jawab Naruto singkat sembai berjalan keluar
“dasar laki-laki aneh” batin Hinata, tapi dibalik kedinginannya itu,dia juga baik.
  Sampai dirumah Naruto langsun menuju kamarnya,tapi terhenti karena kakek nya memegang tangannya “kau kenapa Naruto,kenapa tangan mu terluka?” tanya sang kakek,
“tidak apa-apa kek, tadi jatuh dari motor” jawab Naruto berbohong
“jangan bohong Naruto, kau itu cucuku”
“baik lah aku akan cerita tapi kakek jangan tertawa”
“baiklah” Naruto menceritakan semuanya,mendengar cerita sang cucu, iy tersenyum dan berkata
“apa kau menyukaiya Naruto?” pertanyaan itu membuat Naruto kaget dan DEG
“entahlah kek aku bingung, semenjak aku melihatnya, aku jadi terngat pada Ibu kek,” suara Naruto terdengar lirih,
“suaranya yang lembut seperti ibu, sikapnya lemah lembut dan sepertinya dia penyayang” kakeknya hanya tersenyum,
“dasar anak muda lagi jatuh cinta”
“kakek aku tidak jatuh cinta aku hanya seperti melihat sosok IBU ada padanya” ia terlihat sedih ketika mengucap kata IBU
“Naruto apa kau tak apa?” melihat wajah cucunya ia jadi khawatir
“tidak kek, aku mau istirahat saja.”
“ya sudah kalau begitu,” kakek pun keluar dari kamarnya.
   Pagi hari di sekolah, Hinata sedang duduk di kelas, sepertinya ia sedang menunggu seseorang, ‘sebentar lagi bel akan berbunyi kenapa dia belum juga datang apa luka nya parah’ batinnya,
tak lama dari itu “OHAYOU” ucap seorang berambut jabrik,’itu dia,sepertinya dia baik-baik saja’
“hei Hinata kenapa kau melihat Naruto seperti itu” tanya Sakura tiba-tiba,membuat Hinata sedikit kaget,
“itu karena aku khawatir padanya Sakura,”
“khawatir?”
“iya, kemarin Naruto menolongku,kalau tidak ada dia mungkin hari ini aku sedang koma, atau bahkan bisa mati” kata terahir Hinata membuatnya terkejut
“apa mati?,maksut kamu apa Hinata?” Hinata menjelaskan semua yang terjadi kemarin,
Sakura bertambah kaget ketika mendengar ada orang ingin menabrak Hinata,
“siapa orang itu, brani-braninya dia ingin mencelakai sahabat ku”
“sudahlah, mingkin itu karena aku kurang berhati-hati Sakura” Hinata mencoba menenangkan Sakura yang terlihat sangat marah, dan sebenarnya Hinata juga penasaran dan juga takut kejadian itu terulang kambali.
“Hei dobe ada apa dengan tanganmu” tanya Sasuke yang melihat tangan Naruto terbalut, awalnya Naruto tak mau menceritakan pada Sasuke, tapi dia tidak bisa berbohong pada sahabatnya ini,Sasuke tak kalah kagetnya dengan Sakura namun Sasuke bisa menyembunyikan kekagetannya itu,
“kira-kira siapa yang ingin menabrak Hinata?”
“entahlah aku tidak tau”
percakapan mereka terhenti karena guru Kurinai sudah ada di kelas,
“pagi anak-anak,hari ini kita bagi kelompok dulu, karena pelajaran selanjutnya dikerjakan secara berkelompok, Ibu yang akan menentukan kelompoknya, kelompok 1: Lee,Gara,Karin,Sasori, kelompok 2: Sasame,kiba,Chouji,Matsuri, kelompok 3 :Temari,Shikamaru,tenten,Ino,Sai,
 kelompok 4  : Sasuke,Sakura,Naruto,Hinata dan Shion,berkumpulah kekelompok masing-masing”
Naruto agak terkejut mendengar nama Shion yang satu kelompok dengannya,
masing-masing kelompok merundingkan tugas yang diberikan,

di kelompok 1,yang terdengar semangat adalah Lee,Sasori hanya menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu, sedangkan Gara dan Karin sibuk mengerjakan tugas, ketika Karin ingin mengambil pensil satu-satunya yang ada di meja mereka ternyata Gara juga ingin mengambil pensil itu, mereka kaget, “eh, maaf kau saja yang ambil” kata Gara,
“Gara saja yang pakai,” kata Karin
“hei kanapa kalian jadi rebutan pensil sih” celetuk Lee tiba-tiba
“kami tidak rebutan pensil tau” jawab mereka bareng
“eh kok bareng gitu”
“sudah-sudah jangan ribut,lebih baik kita bagi tugas,Karin mencatat ,Gara mengamati objeknya,aku dan Lee akan menarik kesimpulan nya”  saran Sasori, dan disetujui oleh mereka.
kelompok 2, dikelompok 2 sepertinya ayem-ayem saja, semua mengerjakan tugas masing-masing yang telah di bagi oleh Sasame,begitupun kelompk 3, semua baik-baik saja walau beberapa kali Sai sempat menggoda Ino, dengar-dengar mereka tak pernah akrab, sebenarnya Ino sedikit sebal ketika tau Sai satu kelompok dengannya, tapi Sai malah senang, walau dia bersifat pendiam, tapi dia juga senang menjahili Ino, “hei Ino kau tahu apa ini? “
Ino menoleh dan ia melihat ada ulat, tugas Ino dan Sai adalah mengamati bagian-bagian bunga, berhubunng Ino suka bunga jadi dia tidak keberatan mendapat tugas mengamati bunga, ketika Ino lagi serius mengamati, Sai malah datang dan membawa ulat, sontak saja Ino kaget,
“ ih Sai, kenapa bawa ulat sih,”protes Ino, sambil diam-diam berjalan mundur, karena dia tahu Sai pasti akan menakut-nakutinya dengan ulat,
“tadi tidak sengaja aku temukan di tangkai bunga, jadi aku ambil saja” jawab Sai datar
“hei kalian jangan pacaran saja, cepat amati dengan baik” seru Tenten,
“siapa yang pacaran” jawab mereka bareng
“lalu kenapa ngobrol terus,”
“iya-iya maaf kami akan mengamati lagi,” ucap Ino sebal, tapi Ino juga senang karena ucapan Tenten yang agak kesal, membuat Sai menghentikan niatnya untuk menakut-nakuti Ino.
Kelompk 4, terlihat Sasuke sedang membagi tugas
“Naruto mengamati,Shion mancatat, Sakura dan saya menarik kesimpulan, Hinata bantu Naruto mengamati objek ya.” Hinata agak kaget ‘kanapa harus aku’ batinya,
“Sasuke, kanapa harus aku yang membantu Naruto?” tanyanya polos
“memangnya kenapa kau keberatan?”tanya Sasuke datar
“kalau Hinata tak mau, aku mau membantu Naruto mengamati objek” celetuk Shion membuat semua jadi bingung
“Shion kau kan mencatat,” ucap Sasuke datar
“habis sepertinya dia keberatan” kata shion sambil melirik Hinata
“bu bukan ke keberatan han
“kenapa kalian jadi ribut sih,kalau Hinata tidak mau, aku bisa sendiri” kata Naruto dingin,lebih dingin dari biasanya, sebenarnya dia tidak di bantu Hinata pun tak apa, asalkan jangan di gantikan dengan Shion.
“terserah kalian saja” kata Sasuke.
Sakura langsung mendekti Hinata “turuti saja Hinata, kau ingat mantan Naruto yang aku ceritakan dia adalah Shion,” mendengar itu, Hinata terbelalak kaget, pantas Naruto jadi marah ketika Shion menawarkan diri menggantikanya, Hinata mendekati Naruto
“em Na Naruto mau saya bantu” tawar Hinata,karena dia jadi menyesal,
Naruto tidak menjawab,
“Naruto aku minta maaf,seharusnya aku mau membantu mu,padahal kau kemarin sudah menolongku, Naruto mau aku bantu yea” pinta Hinata sambil memasang wajah melas, melihaat itu Naruto jadi tidak tega, bagaimanapun Naruto tidak bisa melihat raut wajah Hinata seperti itu apalagi itu mengingatkan ia pada Ibunya,
“baiklah, tapi jangan merepotkan ku” jawab Naruto datar, Hinata senang Naruto tidak marah lagi,
namun tidak dengan Shion, Shion menatap benci pada Hinata, karena sebenarnya Shion masih menyimpan rasa pada Naruto,.
2 jam berlalu mereka semua selesai melakukan penelitian, dan guru Kurinai tersenyum dengan hasil anak-anak didiknya,
“semuanya bagus, kerja yang bagus anak-anak, sekarang kalian boleh pulang” puji guru Kurinai,
semua murid pulang, Sakura tidak pulang bersama dengan Hinata, karena dia diantar oleh Sasuke, semenjak menarik kesimpulan bersama tadi, mereka jadi kembali akrab seperti dulu.
“Hinata mau pulang bersama tidak” tawar Naruto
“boleh”
Shion yang mendengar tawaran Naruto jadi kesal
“kenapa mereka dekat sekali sih” kata Shion
“tunggu dulu Naruto,” ucap Hinata
“ada apa,Hinata”
“sepertinya buku ku ada yang tertinggal dikelas,aku ambil dulu yea”
“iya, jangan lama-lama ya”
Hinata berlari menuju kelasnya yang ada dilantai 2, ‘untung masih disini ‘
Hinata segera keluar, Hinata menuruni tangga, dipertengahan tangga, Hinata tak bisa menjaga keseimbanganya karena lantainya licin dan BBRRAAKK,,,kkyyaaa
suara itu mengaggetkan Naruto yang sedang menunggu Hinata,
‘Hinata’ batin Naruto,iya langsung berlari dan ketika sampai di tangga Naruto melihat Hinata yang terjatuh dilantai
“Hinata kau kenapaa, jawab aku Hinata?” Naruto sangat khawatir, ia langsung menggendong Hinata ke Mobilnya, hari ini Naruto berangkat membawa mobil, sepeninggalan Naruto, muncul sosok wanita di tempat kejadian, dan tersenyum penuh kemenangan.
sampai di RS ,Hinata dibawa ke ruang UGD, tak lama kemudian datang Sakura dan Sasuke,
“Naruto ada apa, apa yang terjadi dengan Hinata” tanya Sakura khawatir
Naruto menjelaskan semua nya
“sebenarnya siapa yang ingin sekali mencelakai Hinata?” tanya Sakura
“entahlah,seharusnya aku menemaninya untuk mengambil bukunya” sesal Naruto
“sudahlah semua sudah terjadi, oiya waktu kalian masih disekolah, apa ada siswa yang masih disana?” tanya Sasuke, Naruto mengingat sejenak
“seingatku tidak, tapi “ Naruto terdiam karena dia teringat sesuatu
“aku melihat Shion baru keluar dari sekolah waktu aku hendak membawa Hinata kerumah sakit” lanjut Naruto
“Shion?” ucap Sakura dan Sasuke,
“iya,”
“ngapain dia masih disekolah, biasanya dia selalu pulang awal” ucap Sakura heran,
“entahlah,aku tidak tahu, yang aku fikirkan hanya membawa Hinata kerumah sakit secepatnya” ucap Naruto khawatir
‘apa mungkin’ perkataan Sasuke terhenti karena dokter yang menangani Hinata sudah keluar dari ruang UGD,
“bagaimana keadaan Hinata dok?” tanya Naruto
“dia sekarang baik-baik saja, tapi tulang kakinya cedera,dan keplanya terluka akibaat benturan, tapi tidak parah”
mendengar itu Naruto sedikit lega dan langsung menghampiri Hinata diikuti dengan Sakura dan Sasuke. Perlahan Hinata membuka matanya
“aku dimana Naruto,”
“kau dirumah sakit Hinata,tadi kau terjatuh dari tangga,kau ingat?”
Hinata mulai mengingat kejadian tadi,
“aku ingat, tangga itu terasa licin sakali, jadi aku kehilangan keseimbangan”
mendengar penjelasan Hinata, Naruto merasa ada yang tidak beres,
Naruto beranjak keluar, “mau kemana Naruto?” tanya Hinata,
“aku mau keluar sebentar,Sakura,Sasuke tolong jaga Hinata sebentar yea”
“iya” jawab mereka bareng,
Naruto kembali ke sekolah, dan dia menuju tangga tempat kejadian dia memeriksa tangga itu, ‘air sabun’ batin Naruto, Naruto berjalan naik, dan Naruto tak sengaja menginjak sesuatu, ‘apa ini,saput tangan?’ Naruto menyipitkan matanya, ‘ini kan saput tangan yang aku berikan pada Shion dulu’ batinya
Naruto kembali ke rumah sakit, dan ia mendekati Sasuke,
“aku menemukan ini teme.”
“apa itu? Bukankah itu saput tangan yng kau berikan pada Shion dulu” tebak Sasuke
“iya, aku menemukan ini di tangga tempat Hinata jatuh”
“Naruto, Hinata ingin pulang, gimana ni?” tanya Sakura pada Naruto,
“bukankah dia masih sakit,,”ucap Naruto heran,
“iya tapi dia gak mau disini,” mendengar itu Naruto langsung menghampiri Hinata, ketika sampai dikamar , Naruto melihat Hinata yang hendak turun dari tempat tidur, karena kakinya masih sakit,membuat dia tak bisa menyangga tubuhnya,
“Hinata” teriak Naruto daan langsung menangkap tubuh Hinata
“aauuwww... sakit” Hinata meringis kesakitan,
“kau mau ngapain Hinata, kakimu masih sakit tahu”ucap Naruto
“aku bosan dikamar terus Naruto, aku ingin pulang,” ucap Hinata sambil menunduk
“baiklah,kamu tunggu disini,aku akan mintak izin pada dokter Tsunade dulu,”
Hinata mengngguk,Naruto berjalan keluar, tak berapa lama dokter Tsunade datang,bersama Naruto.
“Hinata kakimu masih cedera,dan kapalamu juga masih sakit” ucap dokter
“tapi dok, aku bosan disini,dan aku juga gak mau nanti ayah,kakak tahu keadaanku, nanti mereka pasti khawatir”
“baiklah, tapi menginap dua sampai tiga hari saja disini,agar aku bisa memastikan kepalamu baik-baik saja” ucap Tsunade memberi saran
“ayolah Hinata 3 hari saja” bujuk Sakura
“tapi ada saratnya,,”
“apa?” Tanya mereka semua
“Sakura temani aku  disini, aku takut” rengek Hinata
“eh baiklah, aku mau menemanimu Hinata” kata SAKURA seraya bersenyum manis
Tsunade kembali mengerjakan tugasnya,
“baiklah Hinata sebaiknya kamu istirahat saja dulu”bujuk Sakura
“iya” Sakura,Sasuke dan Naruto berjalan keluar meninggalkan Hinata.
DRIITT DRIIT..
Hp Sakura berbunyi
“halo ka-san ada apa?’
“kau dimana, cepatlah pulang, ibu mau pergi ketempat nenek, dirumah tak ada yang menjaga adikmu, cepat pulang.” Tuutt tuuttt, terputus
“aduch, aku disuruh pulang sama Ibu, dirumah gak ada orang adikku sendiri dirumah,”
“tak apa, biar aku yang menjaga Hinata, Teme antar Sakura pulang kasihan dia pulang sendiri, ini sudah malam”
“hn baiklah”
setelah mereka pulang, Naruto masuk ke kamar tempat Hinata dirawat, dia menghampiri Hinata yang sedang tertidur pulas, dia membelai rambut indigo gadis itu, ‘manis’ batin Naruto,
Naruto merasa lelah, dan iya tidur di sofa.
  Cahaya matahari menembus celah-celah jendela, terlihat seorang laki-laki berseragam lengkap berdiri dsri sofa,
“Hinata, aku mau berangkat ke Sekolah dulu yea, kau baik-baik disini” ucap Naruto pada gadis yang sedang tertidur pulas itu, “kau manis sekali Hinata kalau lagi tidur” ucap Naruto perlahan.
Di sekolah Naruto barpapasan dengan Shion, dia ingin menanyakan tentang saput tangan itu namun dia mengurungkan niatnya.
Sepulang sekolah Naruto,Sasuke,Sakura menjenguk Hinata, sampai disana terlihat Hinata yang sedang dilepas impusnya,
“hei Hinata apa kau sudah baikan?” tanya Sakura,
“iya, kata dokter aku sudah boleh pulang”
“Hinata sampai dirumah jangan lupa minum obatnya dan ingat kamu berjalan masih harus pakek tongkat” ucap dokter
“baik dok”
Tsunade pergi meninggalkan ruangan,
“ayo kita pulang Hinata” kata Sasuke, melihat kejadian langka itu membuat mereka bertiga heran,Sakura terlihat agak cemburu namun setelah dilihat Sasuke membawa barang-barang Sakura mengerti maksut Sasuke
“iya Hinata, kami duluan, aku akan membawa barang-barang nya bersama Sasuke” kata Sakura sambil tersenyum jahil
Sakura dan Sasuke berjalan keluar sambil pegangan tangan,
Hinata dan Naruto hanya menatap heran,
“ayo Hinata kita pulang,”ajak Naruto, dan berjalan keluar,
“Naruto”panggil Hinata
“bisakah kau membantuku,’’ Naruto lupa kalau Hinata harus memakai tongkat karena kakinya belum sembuh total,
“oh iya aku lupa,maaf ya Hinata” ucap Naruto sambil nyengir
melihat itu Hinta menggumam’dia tersenyum’
“ternyata kau bisa nyengir juga” sindir Hinata
“apa maksut mu Hinata,tentu saja bisa”
“kau tau semenjak kita bertemu aku tak pernh melihat mu tersenyum, tapi sekarang kau nyengir” ucap Hinata seraya tersenyum tulus,membuat Naruto terpesona
“kau manis kalau tersenyum”ucap Naruto sambil menggendong Hinata
“hei Naruto aku bisa jalan sendiri, walau pakek tongkat”ucap Hinata yang blushing,
‘kelamaan Hinata,kau sudah kangen dengan apartemenmu kan” ucap Naruto,
melihat itu Sakura dn Sasuke saling menatap dan tersenyum.
mereka pulang memakai mobil Naruto.
“Hinata besok kau berangkat dengan Naruto saja yea, aku sudah sama Sasuke”ucap Sakura tersenyum jahil
“eh tidak usah, aku berangkat sendiri saja” ucap Hinata
“apa kau bisa berangkat dengan pakai tongkat nona Hyuga”ucap Naruto
“kau menantangku tuan Uzumaki?” tanya Hinata yang tak mau kalah
“kau berani juga ya Hyuga”
“kenapa Uzumaki, kau takut?”,melihat itu Sasuke hanya geleng-geleng,
“hhhheeeeiiiii kanapa kalian malah ribut” lerai Sakura,
“biarkan Sakura sudah lama kita tidak melihat Naruto bercanda seperti itu” ucap Sasuke
“benar juga yea, itu berkat Hinata kan,” tanya Sakura sambil melirik Sasuke
‘hn” jawab Sasuke singkat
“eh kenapa aku”
“iy karena semenjak ada kau dia berubah, dan dia bisa tersenyum lagi” ucap Sakura girang
“sudah sampai” ucap Naruto
iya menggendng Hinata dan membawanya kedalam apartemenya yang diikuti oleh Sasuke dan Sakura yang membawa barang-barang,
“terimakasih teman-teman” ucap Hinata
“sama-sama” jawab mereka
“Hinata aku akn menginap disini,bolehkan”tanya Sakura
“tentu saja.” Naruto dan Sasuke segera pulang.
 Pagi-pagi sekali Naruto menjeput Hinata, Hinata keluar dengan tongkatnya
“ku kira kau membawa motor, hampir saya mau protes’’
“tentu saja tidak,kakimu kan sakit Hinata”
sampai disekolah Naruto membantu Hinata keluar dari mobilnya, dan menuntunya masuk kelas, Shion melihat itu, dan tentu saja dia marah.Selama pelajaran setiap guru menanyakan keadaanya, itu membuat Hinata senang,karena guru dan teman-temanya peduli dengannya.
istirahat Shion menghampiri Hinata “aku ingin bicara denganmu, aku tunggu diatap” ucapnya sinis, Sasuke sempat mendengar perkataan Shion, iya langsung mencari Naruto,
sampai di atap “ada apa Shion?” tanya Hinata
“Hinata aku minta padamu jauhi Naruto” kata Shion sinis
“ma maksut mu apa shion?” tanya Hinata yang mulai gugup
“aku cemburu melihat kau dekat denganya, kau tau yang ingin menabrak,dan membuatmu jatuh dari tangga itu aku” kata Shion sangat sinis
“apa?” Hinata terkejut dengan pengakuan Shion,
“kalau kau masih mendekati Naruto, kau akn ku bunuh.” Ucap Shion mengancam
Hinata terdiam ia mencoba mengumpulkan kaberanian untuk melawan
“a aku tidak mau”
“oh kau menantangku ya”
“aku tidak menantangmu, kalau kau sayang sama Naruto,kenapa kau berselingkuh,kenapa kau tak ada saat Naruto lagi sedih” ucap Hinata sambil menahan takut
“kau jangan ikut campur urusanku Hinata” Shion sangat marah dan menampar Hinata,
Hinata terjatuh, ia hendak mengambil tongkatnya,tapi Shion mengabil tongkatnya dan membuang nya,
“tak bisa bangun yea nona Hyuga, kasian, coba kalau aku menginjak kakimu yang terbalut itu, pasti menyenangkan”
“jangan Shion aku mohon”
Sion tak menghiraukan perkataan Hinaata
“KYYAAA...”
“SHION HENTIKAN, KAU KETERLALUAN SHION”ucap Naruto yanglangsung mendorong Shion,
“au, Naruto apa yang kau lakukan, sakit tau, aku melakukan ini karena aku cinta sama kamu”
“kalau kau Cinta kanapa kau selingkuh, sudah aku tak mau mendengar alasan mu.”
Naruto langsung pergi dan menggendong Hinata,
“Nruto tunggu, kenapa kau membelanya,memang kau siapa nya” tanya Shion marah, Naruto berhenti “karena aku PACARnya”
Shion kaget medengar perktaan Naruto yang pergi meninggalkannya,
Naruto membawa Hinata ke UKS ,
“bagaimna keadaan Hinata kak Sizune”
“untung kakinya tak terlalu parah, dia tak apa-apa” jawab Sizune seraya berjalan keluar, Naruto menghampiri Hinata, “kau tak apa-apa?”
“tidak, hanya sedikit nyeri”
“maaf gara-gara aku kau jadi sasaran Shion dan aku terlambat datangnya”
“tak apa,tapi perkataan Narruto tadi hanya bercanda kan”
“tidak Hinata, semenjak aku melihat mu, kau mengingatkan ku pada Ibuku, semenjak aku melihat mata mu aaku merasa nyaman ,sifat mu yang lembut, matamu indah sekali, apa kau mau jadi pacarku Hinata” Naruto menggenggam tangan Hinata,
“iya aku mau Naruto” jawabnya malu-malu, tiba-tiba
“selamat ya Hinata,Naruto”
“eh sejak kapan kalian disitu” tanya Naruto pada Sakura dan Sasuke yang main nyelonong
“dari tadi” jawab Sakura enteng
“selamat yea dobe ahirnya kau tersenyum lagi dan mendapat gadis impian mu” ucap Sasuke.
“iya mkasih teme,,,,” jawab Naruto.[aaaaaaaaaaaaalllllllllllllaaaaaaaaaaaaaaayyyyyyyyyyyy]
     Bel pulang berbunyi, terlihat Naruto sedang membantu Hinata masuk ke mobil nya,sedangkan Sakura pulang bersama Sasuke,,
“oya Hinata apa ini milikmu?” tanya Naruto yang sudah di dalam mobil,tangan kiri nya menunjuk komik yang ada di depan, Hinata memperhatikan komik itu,,
“ini....... ini kan komik ku,,,” jawab nya sembari mengambil  komik tersebut,
“itu aku temukan di supermaket waktu aku menabrak mu.”
“oocchh,, pantas saja aku cari-cari gk ada”
“maaf yea baru ku balikin coz aku baru ingat,,,”
“egak apa-apa kok,,,”
“ oya Hinata 2 minggu lagi akan ada acara camping,, apa kamu mau ikut?”
“tentu saja Naruto kun, apa Naruto kun tidak ikut?”
“kalau kamu ikut aku pasti ikut,,aku  egk ingin terjadi apa-apa dengn mu Hime chan,,”
“benrkah???? Oya nanti Naruto kun mau mengantarku ke toko buku???”
“dengan senang hati Hime,,”

SKIP TIME
Acara camping yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga,
“baikla anak-anak, sekarang kita bagi tugas, anak laki-laki sebagian memasang tenda, dan sebagian lagi mencari kayu untuk api unggun nanti,
anak perempuan ambil air disungai dan buat masakan untuk malam ini, kalian mengerti?” ucap Kakhasi sensei
“mengerti”ucap para siswa
semua siswa siswi segera mengerjakan tugas masing-masing.
Malampun tiba, semua berkumpul duduk melingkari api unggun, Naruto dan Sasuke bermain gitar, sedangkan yang lain menyanyi bersama,, Naruto dan Hinata sempat curi-curi pandang, hingga pandangan mereka bertemu, dan selanjutnya mereka akan memalingkan wajah mereka yang memerah.
malam yang indah ya....
Acar pagi ini adalah mencari harta karun, Kakhasi akan membagi kelompok,
setiap kelompok harus mengumpulkan sepuluh bendera kuning untuk mendapatkan harta karun itu, karena hanya ada 18 anak, kelompok dibagi 3 kelompok
regu pertama: Gaara,karin,matsuri,kiba,lee,chouji
regu kedua: naruto,hinata,sasuke,sakura,shion,kankuro
regu ketiga: temari,shikamaru,ino,sai,tenten,neji
regu pertama dipimpin oleh Gaara diikuti oleh anggotanya, begitupun seterusnya
Naruto menggandeng tangan Hinata “jangan jauh-jauh dari ku hime”
“iy iya Naruto koi” Naruto menepuk-nepuk kepala Hinata
setiap kelompok sudah memasuki tengah-tengah hutan, awalnya biasa-biasa saja, tapi ternyata ada banyak masalah akan dihdapi setiap kelompok,
kelompok pertama sudah mengumpulkan 3 bendera,
Gaara masih berjalan memimpin kelompoknya, karena tidak hati-hati Gaara menginjak seekor ular dan mematuk kakinya
“auch”
“gaara kun, apa kau tak apa-apa?” ucap matsuri
Matsuri lalu menghampiri Gaara, dengan gerakan cepat dia merobek lengan panjang bajunya, melingkarkan dikaki Gaara dan mengikatnya dengan kencang, Matsuri memang salah satu anggota PMR jadi dia sedikit mengerti untuk mengurusi hal seperti ini, Gaara hanya memperhatikan wajah Matsuri dan terkadang meringis menahan sakit,
“sebaiknya Gaara kun kembali ke tenda, agar ditangani oleh Sizune san” ucap Matsuri
“tidak, aku adalah ketua regu pertama, aku tidak ingin karena aku kalian kalah, kita lanjitkan  perjalanan”
“tapi....”
“bisa bantu aku berdiri” ucapan Gaara memotong perkataan Matsuri,
Matsuri membantu Gaara berdiri dan dibantu oleh kiba dan lee untuk memapah Gaara.
di regu kedua terlihat Hinata yang kelelahan, kini Hinata tak bersebelahan dengan Naruto, padahal Naruto sangat khawatir dengannya, bahkan Naruto meawarkan untuk mengantar Hinata kembali ke tenda, tapi Hinata tak mau, Hinata merasa tidak enak dengan anggota lain, disini Naruto sebagai ketua, jadi Naruto harus sportif membimbing teman-temannya sampai finish.
hinata merasa nyeri pada kakinya, sepertinya kakinya belum sembuh total, Hinata berhenti berjalan, dia duduk dibatang pohon yang telah tumbang meluruskan kakinya, Hinata yan juga anggota PMR sedikit tahu, tapi karena dia lupa membawa salepnya dia harus menunggu beberapa menit agar nyerinya hilang. Sekarang Hinata tertinggal di belakang, padahal tadi Sakura menawarkan diri untuk memapah Hinata berjalan, tapi Hinata tidak mau merepotkan temannya.
tanpa diketahui oleh Hinata, Shion memutar tanda panah yang berfungsi sebagai petunjuk jalan kearah berlawanan. Hinata berjalan tertatih-tatih, dia memperhatikan tanda panah di depannya,
‘ke kiri ya,,, semoga mereka belum jauh’ batin Hinata
Shion tersenyum penuh kemenngan, Sasuke yang sedari tadi memperhatikan merasa ada yang aneh.
Di regu ketiga sepertinya baik-bauk saja, namun tidak dengan perasaan Neji tidak enak, sepertinya akan terjadi sesuatu tapi apa?
“Neji perhatikan jalanmu nanti kamu bisa berjalan kearah jurang di depanmu” ucap Shikamaru ,
seharusnya Shikamaru yang menjadi ketua, tetapi dia tidak mau, dan memilih Neji, tapi Neji hampir saja menjerumuskan mereka semua kejurang yang dalam itu. Neji berhenti
“Shikamaru seharusnya kau yang menjadi ketua, bukan kau.”
“sudah jangan bertengkar, lanjutkan perjalanan, Shikamaru kau, jadi ketua, sepertinya Neji lelah” ucap Temari,,
“sai berhenti menjaili Ino” ucap Tenten denga aura gelap yang sukses membuat Sai menghentikan aksinya.
mereka melanjutkan perjalanan.
Hinata yang sudah bisa berjalan kembali mencari teman-temanya, tapi Hinata tidak menjupai teman-temannya ‘apa aku beristirahat terlalu lama, sampai ketinggalan jauh sekali’ batinnya
Naruto yang sedari tadi gelisah, menghentikan perjalanannya, tentu membuat yang lain nya heran, Naruto mengamati semua wajah anggotanya, tunggu sepertinya ada yang kurang
“Hinata, dimana Hinata?” pertanyaannya membuat anggotanya kaget, semua mencari Hinata,
“tadi dia berhenti untuk mengistirahatkan kakinya, aku sudah menawarkan diri untuk memapahnya, tapi dia tidak mau” ucap Sakura
“apa?” Naruto jadi tambah khawatir,
“kita tunggu saja dulu sebentar siapa tahu dia sebentar lagi sampai” ucap Sasuke yang disetujui oleh semua anggota
Tenten yang memperhatikannya menjadi sedikit khawatir pada kekasihnya,
“Neji kun, kamu kenapa?”
“entahlah aku merasa khawatir dengan Hinata, perasaan ku tidak enak”
“tenang lah, dia bersama teman-temannya, yakinlah dia pasti baik-baaik saja”
Neji berusaha untuk tenang , tapi dia tetap saja gelisah.
Gaara tiba-tiba berhenti,dengan wajah yang pucat, anggotanya yang melihat itu menjadi khawatir,
“kiba kau menggantikan posisi Gaara,”
Gaara yang akan menolak segera di cegah oleh Kiba
“baik, sebagai ketua aku menyarankan kita istirahat sebentar”
Matsuri segera menghampiri Gaara dan memeriksa lukanya.
Regu kedua yang hampir satu jam menunggu Hinata, masih tidak ada tanda-tanda kemunculan gadis manis itu, semua jadi gelisah terutama Naruto. Tapi tidak dengan Shion, jauh dalam Hatinya dia tertawa bahagia ‘rasakan kamu hyuga, semoga kau mati dimakan binatang buas’ Sasuke yang merasa tidak beres dengan Shion, tetap memperhatikannya.
“kenapa lama sekali, jangan-jangan Hinata tersesat” ucap Kankuro
“tidak mungkin, bukannya sudah ada petunjuk jalan” ucap Sakura
“kecuali jika, ada yang mengubah arah petunjuk jalan” ucapa Sasuke sukses membuat semua heran
“apa maksudmu teme?”
“Shion, tadi kamu adalah orang paling belakang sebelum Hinata, padahal tadi kesempatan bagus untuk mendekati Naruto bukan, karena Hinata berjalan di belakang, tapi setelah melihat Hinata tertinggal kau memelan langkahmu dan tertinggal beberapa meter di belakang, apa yang kau lakukan di belakang tadi” prediksi Sasuke tepat, membuat Shion kelabakan,
“dan sepertinya kau pun tak khawatir , dn malah sempat senyum-senyum” ucap Kankuro
Shion terpojokan. Naruto mulai geram,, dia segera pergi meninggalkan anggotanya setelah berkata bahwa Sasuke menggantikannya jadi ketua. Naruto terus berlari melewati beberapa petunjuk jalan hingga ia sampai pada tanda panah yang mengarah pada arah berlawanan dari tempatnya berdiri
“ck. Sial “
Hinata diam terduduk, dia benar-benar takut sekarang, perasaanya tdak enak, dia ingin menghubungi Naruto tp hp nya tertinggal di Tenda
“GGGGRRRRRRR” Hinata kaget bukan main, di depannya tengah berdiri seekor Harimau yang menatap tajam Hinata, Hinat segera melangkah mundur , ingin rasanya ia berlari, tapi itu tidak mungkin, kakinya masih sakit, Harimau itu semakin mendekat ke arah Hinata.
Naruto masih tetap berlari dan meneriakan nama Hinata,, dia benar-benar takut terjadi sesuatu dengan gadisnya.
“Hinata............ kau dengar aku.....”
“Hinata... kau dimana.... jawab aku.....”
tidak ada jawaban ,,,, Naruto masih tetap berlari dan memanggil Hinata.
Kelompok dua mengutuskan Kankuro untuk melapor ke Tenda tentang Hinata, Shion tetap ikut melanjutkan perjalanan dan gelisah, Sasuke tetap mengawasi Shion begit juga dengan Sakura.
Di tempat perkemahan, para guru menuggu kedatangan siswa siswinya di kagetkan dengan kedatangan Kankuro yang berantakan dengan raut wajah yang susah diartikan,
“Kankuro, mana anggota kelompokmu, kenapa kamu sendiri?”
“hah hah,, Hinata... Hinata hilang Kakhasi sensei, dan sepertinya jauh masuk ke area yang tidak aman, Naruto sedang pergi mencarinya”
“kenapa bisa, bukankah sudah ada petunjuk jalan?” tanya Kakhasi heran,, padahal seingatnya dia dan Guy sudah memasangnya dengan baik agar siswa siswinya ridak tersesat,
“aku kurang tahu,, tapi sepertinya ada yang merubah arah petunjuknya”
“apa maksudmu?” ucap kurenai sensei
Kankuro lalu menceritakan apa yang terjadi , Tsunade segera mengajak Guy sensei dan Kakhasi sensei untuk ikut mencari siswa siswinya, sedangkan Kurenai dan Sizune tetap menunggu di tenda,
belum sempat mereka melangkah, tiba-tiba muncul Matsuri dan Lee yang memapah Gaara,
“apa yang terjadi” tanya Tsunade
“maaf Tsunade sama, Gaara san tadi di patuk ular saat dalam perjalanan, saya sudah melakuan pertolongan pertama, tapi sepertinya masih harus butuh perawatan khusus” terang Matsuri
“Sizune, segera obati Gaara, Matsuri baringkan Gaara di tenda, dan Lee ikut kami untuk mencari Hinata dan Naruto yang hilang” perintah Tsunade
semua segera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tsunade, tanpa ada yang bertanya lagi.
‘Hinata... hinata,,’
“tunggu bukankah itu suara Naruto” tanya Neji,,,
“benar,, sepertinya dia sedang mencari Hinata,” ucap Shikamaru,
Naruto hampir melewati kelompok Shikamaru jika saja Shikamaru tak memanggilnya
“apa yang terjadi?” tanya Neji to the point,,
jujur saja dia sudah gelisahsejak tadi,, apalagi ini menyangkut tentang adik sepupunya itu,
“Hinata terpisah dari rombongan,,nanti akan aku jelaskan, bisakah kau membantuku mencarinya” ucap Naruto dengan nada tegas,,
Neji tahu apa yang dirasakan Naruto saat ini, apalagi sekarang posisinya Hinata adalah pacarnya,,
mereka tak banyak bertanya, mereka segera mencari Hinata
Hinata menutup matanya rapat-rapat dia sangat takut,
‘Naruto kun,,,, tolong ku’ lirihnya,,, Hinata menangis sejadi-jadinya
‘neji ni,, hiks,, aku takut...’
Hinata sudah tidak bisa menahan tangisnya,,
“Naruto kunnnnnnnnnnn..................” teriaknya,  sambil memejamkan matanya,
“kau tidak apa-apa Hinata chan”
Hinata membuka matanya, di depannya kini ada pemuda yang tadi dia panggil tengah menahan terjangan Harimau dengan batang kayu yang cukup besar,, Hinata merasa lega,
Naruto mencoba melawan Harimau itu di bantu dengan Neji dan Shikamaru.
pandangan Hinata kabur, tubuhnya lemas, dan terahir yang ia lihat adalah Naruto yang hampir di terjang oleh Harimau dan gelap.
Tsunade dan rombongan sampai di waktu yang tepat, Kakhasi menembakan senapan bius pada Harimau itu ketika Harimau hendak menerjang Naruto, Kakhasi memang telah mempersiapkannya untuk jaga-jaga. Sedangkan Gay sensei mencari siswa siswi yang masih ada dihutan dengan speker yang dia bawa, setelah menelpon petugas kehutanan untuk memeriksa Harimau tadi. Tsunade segera menuju ketempa Hinata, memeriksa keadaannya, “dia mengalami shock, Kakhasi san tolong bawa Hinata ketenda”
“maaf  Tsunade sama, biar saya saja” ucap Naruto, awalnya Tsunade ragu saat melihat keadaan Naruto, tapi dia pun ahirnya mengijinkannya.
Kini semua telah berkumpul dan melakukan pertolongan pertama pada Hinata, Naruto, Neji dan Shikamaru yang terluka karena serangan Harimau. Di satu Tenda Tsunade tengah mengintrogasi siswinya “Shion, kenapa kamu melakukan ini pada Hinata?”
Shion hanya menunduk diam,,
“kau kali ini benar-benar keterlaluan Shion, apa kau tidak puas menyakiti hati cucuku Naruto,
kini kamu ingin mencelakai gadis yang dicintainya. Aku sudah pernah mengatakan jangan bawa masalah pribadimu jika dalam keadaan seperti ini, kau bisa di keluarkan dari sekolah, Shion, jika Hinata ingin pun dia bisa mempenjarakanmu atas dasar mencoba mencelakai Hinata” Shion tersentak dan menangis,,,
“maaf Tsunade sama,,, jangan keluarkan aku dari sekolah,, aku janji tidak akan mengulanginya lagi” ucap SHION
“seharusnya kau meminta maaf dengan Hinata dan Naruto bukan aku” ucapnya dan pergi meninggalkan Shion.
Tsunade memutuskan untuk kembali ke kota, agar Hinata dan Gaara mendapat perawatan Khusus.

LIMA HARI KEMUDIAN
Hinata telah siuman dari pingsannya,,, saat dia membuka matanya dia melihat wajah khawatir ayah,kakak,adik dan teman-temannya, bahkan Tsunade dan Kakhasi juga ada di sana,,,
“ayah,, apa yang terjadi?”
Hiasi menatap lega pada anak nya yang telah siuman, Hiasi menceritakan denga hati-hati apa penyebab Hinata tak sadarkan diri selama lima hari, takut jika anaknya shock lagi
“dimana Naruto kun ayah?”
semua diam,,, tidak ada yang berani menjawab
“aku disini Hinata chan” suara itu mengalihkan tatapannya pada seorang pemuda yang tengah nyengir dengan kepala diperban, dan beberapa luka cakar pada wajah dan lengannya,semua orang menatap kaget pada Naruto yang sekarang tengah duduk di dekat ranjang Hinata, pasalnya Naruto mengalami beberapa luka berat dan akan masih belum sadar beberapa hari ini, tapi yang ia lihat sekarang sangat jauh dari prediksi sang dokter, tiba-tiba sasuke dan sakura memasuki ruangan itu,,,,
“naruto baka,, kembali ke kamarmu , dokter ingin memeriksa keadaan mu” ucap Sakura yang sudah kesal pada temannya itu,, siapa yang tidak kesal. Ketika dia baru membuka matanya kembali, itu membuat sakura dan sasuke senang, tapi Naruto langsung menanyakan keadaan Hinata, setelah mendengar jawabn dari Sakura bahwa Hinata masih belum sadar, dia malah langsung kabur kesini saat Sasu Saku memanggil dokter.
“sudahlah sakura,, sepertinya dobe tidak apa-apa” ucap Sasuke menenangkan kekasihnya itu.
teman-temannya tersenyum lega saat sang dokter bilang bahwa keadaanya sudah mulai normal.
Naruto dan kawan-kawan menuju kekamar Gaara,, kata dokter yang memeriksa Gaara keadaan Gaara mulai stabil, Naruto yang mendorong kursi roda yang diduduki oleh Hinata dengan perasaan senang, dia sangat senang ketika melihat Hinata tidak apa-apa. Hiasi yang melihat itu hanya tersenyum tipis,, ‘ternyata Neji benar, Hinata tidak salah memilih pacar’
ketika sampai di kamar Gaara, terlihat Matsuri yang tengah menyuapi Gaara bubur,
“yo Gaara apa kau baik-baik saja” ucap Naruto
“hn” ucap Gaara singkat, tapi dia senang melihat teman-teman dan guru nya menjenguknya,
“bagaimana keadaanmu Gaara” ucap Tsunade
“aku sekarang baik-baik saja Tsunade sama, terimakasih telah mengkhawatirkanku, dan terimakasih telah mengutuskan perawat yang baik dan cantik” ucap Gaara dan melirik kearah Matsuri, yang dilirik hanya blushing
Tsunade, Kakhasi dan Hiasi menggelengkan kepala mereka ‘dasar anak muda’ batin mereka
“woy Gaara kau baru siuman sudah menggombal begitu” ucap Kiba
“jangan-jangan itu karena pengaruh bisa ular itu” celetuk Sai yang disambut gelak tawa oleh teman-temannya.
Dan Shion telah di keluarkan dari sekolah oleh keputusan Hiasi,,
dia tak ingin anaknya mendapat masalah lagi karena gadis itu.

End#


Rabu, 05 Maret 2014

my story



BUNGA KU
Di sebuah kelas terlihat seorang laki-laki berambut hitam,kulit putih pucat dan mata berwarna onyx, tengah berkutit dengan pensil dan kertas gambar miliknya. mula-mula dia membuat sketsa gambar,memberi  berbagai macam sentuhan pada kertas gambarnya sehingga terlukislah wajah seorang gadis yang tengah menatap ke luar jendela, gadis berambut panjang gaya poni tayl dan di ikat ekor kuda. Poninya yang menutupi sebelah matanya mebuat ia terlihat semakin cantik. Sai memang terkenal dengan bakat melukisnya,bahkan dia pernah mendapat juara internasional se-Asia. Belakangan ini Sai tertarik pada objek yang ia gambar saat ini, entah mengapa sejak saat ia tidak sengaja menggambar gadis bermata hijau terang itu  dia jadi ketagihan untuk mrnggambarnya.
merasa di perhatikan, Ino gadis yang di gambar oleh Sai menoleh ke arahnya.
“kenapa lihat-lihat?” ucap Ino ketus,
“ tidak apa-apa,hanya ingin melihat mu saja” ucap sai sambil tersenyum,,
“lalu kenapa kamu senyum-senyum gak jelas gitu, emang ada yang aneh dariku?”
“tidak ada,”
“lalu kenapa kamu senyum-senyum?”
“ karena dengan senyuman, akan membuat hati seseorang merasa tenang, dan jika anda mau tersenyum pasti akan terlihat lebih cantik”
“maksudmu jika aku tidak senyum, aku terlihat jelek” ucap Ino dengan nada makin jutek,
“bukan begitu nona, dirimu sudah cantik tapi akan lebih cantik jika kamu tersenyum”
ucap Sai dengan tersenyum tulus,
“dasar menyebalkan” ucap Ino dan segera pergi dari kelas.
‘kenapa dia marah,, apa aku berbicaranya keterlaluan, padahal menurut buku yang aku baca seseorang akan senang jika di puji.’

Sampai dirumah Ino mengempaskan tubuhnya di tempat tidurnya, hari yang sangat melelahkan untuk Ino. Ino jadi teringat dengan Sai,, padahal dia tidak salah apa-apa, tapi malah kena batunya.
pagi tadi Ino memang sedang bad mood,,, karena semalam dia tidur jam satu pagi, salahkan adiknya yang menyalakan lagu dengan kerasnya. “aku ngantuk sekali,, sebaiknya aku tidur saja” ucap Ino dan memejamkan matanya.
SKIP TIME
Yamanaka Ino berasal dari keluarga Yamanaka yang terkenal dengan toko bunganya yang besar, semua bunga ada disana. Dan biasanya Ino yang bertugas untuk menjaga toko, jika dia tidak ada tugas atau ia tidak sibuk. Seperti yang terlihat hari ini, Ino sedang menyusun bunga-bunga yang ada di tokonya sambil bersenandung kecil, dia memang sangat menyukai bunga jadi dia sangat menikmati pekerjaanya. Tanpa Ino sadari, tepat di depan tokonya berdiri seorang laki-laki yang tengah memegang pensil dan kertas gambar kesayangannya,  tinggal manambahkan bunga-bunga di sekitarnya, dan terlukislah seorang gadis yang sama persis dengan seorang gadis yang sedang ia perhatikan di depannya, di saat yang bersamaan Ino mengalihkan perhatiannya ke depan tepat dimana Sai berada,
pandangan mereka bertemu,,
deg deg
bisa dirasakan oleh Ino jantungnya berdetak dengan kencang, cukup lama mereka saling pandang,
Hingga ahirnya Sai melangkahkan kaki masuk ke toko Ino,
“selamat datang di toko bunga kami, disini banyak tersedia berbagai macam bunga” ucap Ino reflek
Sai yang melihatnya hanya tertawa kecil,, Ino jadi salah tingkah,
“apa disini ada bunga yang memiliki arti maaf?” tanya Sai
“sebentar aku carikan”
sepeninggalan Ino, Sai mulai sibuk dengan pensil dan kertasnya, ia menggambar bunga-bunga yang menurutnya menarik untuk di gambar. Tak lama munculah Ino yang membawa sekuntum mawar kuning, Sai mengalihkan pandangannya pada Ino,
“bisa kau berdiri disana sebentar Ino?”
“eh,, untuk apa?”
“sebentar saja” ucap Sai yang kembali sibuk pada pensil dan kertas gambarnya,
“selesai,, kemarilah” ucap Sai,, Ino hanya menurut,
“ini mawar kuning, yang ditujukan untuk teman spesial atau bisa berarti maaf” ucap Ino dan menyerahkan pada Sai,,
setelah membayar harga bunga mawar kuning itu, ia memberikannya pada Ino,,
“ini untukmu, tanda permintaan maafku padamu karena membuatmu marah kemarin” ucap Sai,,
Ino menatap bingung pada Sai, jika dia ingin minta maaf kenapa pakek bunga segala, belinya juga ditoko miliknya,,,
“aku tahu kau suka bunga, jadi aku menggunakan bunga untuk permintaan maafku, dan toko bunga yang lengkap hanya disini, lagian tidak semua penjual bunga tahu arti dari berbagai macam bunga yang tersedia di tokonya” ucap Sai sambil tersenyum, seolah dia tahu apa yang dipikirkan gadis itu, Ino memaklumi sikap Sai, apa yang dikatakan Sai ada benarnya, dia menerima bunga mawar itu,
“dan kenapa tadi kau menyuruhku berhenti dan diam saat aku akan memberimu bunga ini?”
“itu karena ini,,” ucap Sai dan memberikan Ino selembar kertas yang terdapat gambar seorang gadis yang sedang tersenyum dan terselip sekuntum mawar kuning ditangan kanannya, Ino tertegun memandang gambar itu,
“tunggu dulu,, sepertinya aku mengenal gadis cantik ini,,,, dia seperti......................................ku?” tanya Ino ragu,, Ino baru sadar jika yang digambar Sai adalah dirinya yang sedang memegang bunga yang akan diberikannya pada Sai tadi,
“yea,, itu memang kamu,, kan sudah aku katakan kalau kamu tersenyum akan terlihat lebih cantik” ucap Sai,,
“oh ya gambar itu untukmu saja, sepertinya kau menyukainya” ucap Sai lagi,
“benarkah”
“tentu, di kamarku masih banyak kok gambar dirimu”
“a apa,,,,,,,,...,. jangan-jangan selama ini kau memperhatikanku hanya untuk melukisku?”
“ia,, begitulah,,oya bolehkah aku disini sebentar,,, sepertinya aku tertarik untuk menggambar bunga yang ada disini”
“tentu saja boleh,, hitung-hitung menemaniku menjaga toko” ucap Ino

Hari ini toko bunga milik Yamanaka sangat ramai, cukup menguras tenaga Ino, tapi untungnya ada Sai yang membantu,, tidak salah dia membiarkan Sai tetap tinggal di tokonya, hari sudah sore, pengunjung mulai berkurang, Ino mendekati Sai yang sedang merapikan kertas-kertas gambarnya,
“apa gambarmu sudah selesa?” tanya Ino,,
“sudah,, ingin melihatnya?”
“kalau boleh” ucap Ino,, Sai lalu memberikan hasil karyanya pada Ino,
Ino memandang takjub karya seni yang ada di tangannya, gambar yang sederhana tapi menakjubkan, ternyata banyak yang Sai gambar, gambar saat Ino menyambut pembeli yang datang,saat Ino merangkai bunga, saat Ino meemilih-milih bunga untuk pembeli dan masih banyak lagi , tapi ada yang membuat Ino bingung,, bukankah tadi dia bilang kalau ingin menggambar bunga, tapi yang ia lihat hanya ada gambar dirinya,
“sai kenapa gambarnya hanya diriku,bukankah tadi kau bilang ingin menggambar bunga di toko ku?”
“ini lah bungaku” ucap Sai dan mencubit pipi Ino
“maksutnya?’’
“bukan apa-apa, sepertinya hari sudah sore, aku mau pulang dulu, jika kau mau, gambar itu untukmu” ucap Sai dan langsung pergi meninggalkan Ino yang masih bingung. Tapi Ino tidak mau ambil pusing akan hal itu, dia senang di berikan lukisan dari Sai,,,
Ino memajang gambar itu di dinding kamarnya,, entah kenapa dia sangat senang hari ini,,
‘kalau dilihat-lihat Sai tampan juga’
‘apa yang aku pikirkan,,kenapa malah mikiran Sai?’.
Sejak saat itu mereka menjadi sangat dekat, dan semenjak itu juga Ino selalu menemukan gambaran dirinya dengan berbagai macam ekspresi dan juga ada macam bunga, seperti bunga mawar putih,kuning,bunga lili putih, bunga lavender dan masih banyak lagi di dalam lokernya. Bahkan dinding kamarnya sudah dipenuhi dengan gambar dari Sai dan banyak bunga yang terpajang di vas bunga diatas meja belajarnya.
pagi ini Ino juga mendapatkan gambar dirinya, dan sebuket mawar merah, tunggu dulu mawar merah,, setahu Ino mawar merah berarti ‘aku mencintai  mu’ ada surat yang terselip diantara buket mawar merah itu, ‘INO SEBENARNYA SEJAK SAAT AKU MELIHATMU, AKU TERTARIK UNTUK MELUKIS MU, DAN AKU MENCINTAI MU, JIKA KAU MENOLAK KU KAU BOLEH MEMBUANG BUNGA ITU, DAN JIKA KAU MENERIMAKU TEMUI AKU DI TAMAN SEKOLAH.SAI’
Ino tidak menyangka jika selama ini Sai juga mencintainya, Ino segera berlari menuju taman sekolah, tak memperdulikan beberapa siswa yang berteriak karena tertabrak olehnya, Ino melihat sosok itu tengah menunggu nya, Sai menatap Ino yang berhenti berlari,
‘kenapa dia berhenti, apa dia akan menolakku?’ pikir Sai,,
namun pikiran itu segera terhapus dari pikiran nya karena Ino berlari kearahnya dan memeluknya,
“sai kun kenapa tidak bilang ,jika kau mencintaiku?” ucap Ino, sai hanya tersenyum
“jadi apa jawaban mu Ino?” tanya sai
“aku, aku juga mencintai Sai kun” ucap Ino,
Sai tersenyum mendengar jawaban dari gadis yang telah resmi menjadi kekasihnya, dan membalas pelukan Ino dengan erat, seolah tak ingin melepaskannya.
FIN

KARYAKU



MY LOVE STORY

Pagi yang cerah ini mengawali pagi seorang gadis manis,berambut indigo panjang,berkulit putih mulus,bermata lavender,terlihat dia sedang siap-siap menuju sekolah barunya .
Suasana pagi di SMA 24 KONOHA terdengar suara siswa-siswa yang menyambut pagi dengan ceria ,namun tidak untuk seorang siswa berambut jabrik,bermata biru safir, sejak 3 tahun yang lalu dia selalu begitu tidak semmangat menjalani hidup. Bel masuk berbunyi,seorang guru masuk,
“selamat pagi semua,hri ini kalian kedatangan teman baru,silahkan perkenalkan nama mu”
“perkenalkan nama saya Hyuga Hinata,saya harap kita bisa berteman baik,mohon bantuannya yea”
“baiklah Hinata silahkan duduk di sebelah Haruno”
“baik pak.”jawab Hinata sambil berjalan menuju tempat duduk yang ditunjukan,
“hai Hyuga , “sapa seorang gadis yang duduk disebelahnya dengan senyuman dan gadis itu terlihat cantik,beranbut pink,bermata elmerad
“hai juga Haruno, panggil Hinata saja”
“baiklah panggil Sakura saja yea”
“iya”
     Keesokan harinya Hinata berangkat tidak sepagi kemarin dia juga tidak berangkat sendiri ,dia berangkat brsama dengan teman sebelah apartemennya, sampai dikelas Hinata mengucapkan “ohayu” dan tidak ada yang menjawab ucapan Hinata,semua sibuk dengan pekerjaan masing-msing,
‘Sakura belum sampai yea,eh buku siapa ini,hemmm,tak ada namanya,mungkin punya Sakura,aku simpan saja’ pikirnya sambil membolak-balikan buku tersebut.
tak lama kemudian Sakura sampai kelas,”ohayu” tak ada yang menjawab namun itu hal biasa bagi Sakura, “hei Hinata hari ini kita pulang cepat, karena tadi tidak sengaja aku  mendengar guru Kakhasi bilang akan diadakan rapat guru” jelas Sakura“benarkah,bagus kalau begitu” sahut Hinata
‘sepertinya ada yang lupa, apa yea, oh yea buku itu’ batin nya
“Sakura apa ini bukumu?”
“hemmm,,bukan,,, apa tidak ada namanya?”
“kalau ada aku tidak akan bertanya,,”
“umumkan saja,, tanya buku siapa ini”
dengan bodohnya Hinata menuruti saran temannya
“ ini buku siapa”,,,suara Hinata memang tidak terlalu keras,namun cukup membuat keheningan dan semua mata tertuju padanya, Hinata jadi salah tingkah sendiri,,,
“itu buku ku” suara itu memecahkan keheningan
suara itu milik seorang cowok berambut jabrik,brmata biru safir,dengan pakaian yang tidak begitu rapi,
melihat itu membuat Hinata jadi gugup
“a ap apa b be benar ini bu bukumu?” tanya hinata ragu
“iya kalau tidak percaya lihat ini, samakan tulisannya” jawab cowok itu dengan jutek, Hinata memeberikan buku itu, tak lama dari itu guru Kakhasi masuk dan memberitahukan bahwa pulang cepat, dan disambut senang oleh semua siswa.
  Sampai diapartemennya Hinata merasa lapar dan ingin memasak sesuatu,tapi bahan makanannya habis,jadi dia harus ke Supermarket, dan ia juga hendak membeli komik kesukaannya, selesa membayar komiknya dia langsung pergi ke Supermarket,terlalu asik memilih bahan makannan, Hinata tidak memperhatikan langkah nya hingga dia menabrak seseorang,
BBRRAKK,,
“duhk ,maaf maaf,” kata Hinata
“iya tak apa lain kali hati-hati nona” jawab orang di depannya,
Hinata mengambil belanjaannya yang berjatuhan,selesai iya mengmbil belanjaanya dia mlihat sosok orang yang ditabraknya, “kamu kan” ucap mereka barengan,
“ngapain kamu disini?” tanya Hinata,
“tentu saja membeli sesuatu,dasar aneh” jawab pemuda datar
Hinata merutuki kebodohannya, tentu saja membeli sesuatu, tidak mungkinkan kalau dai mau markir motor di Supermarket
“ya sudah ,, minggir aku mau lewat” ucap Hinata
Naruto memberi jarak untuk Hinata.
‘tadi aku mau beli apa yea,,jadi lupa gara-gara gadis Hyuga itu, tapi dia manis juga, agh apa yang aku pikirkan... eh apa ini’ langkahnya terhenti ketika kakinya menginjak sesuatu, “komik,jangan-jangan punya gadis itu,,dasar ceroboh”
    Pagi ini Hinata bangun kesiangan karena semalam dia sibuk mencari komiknya yang hilang entah kemana,”haduch bisa telat ni” dengan cepat dia keluar dari apartemennya,”sepi lagi”
Hinata berusaha mempercepat langkahnya, tapi dia jadi kelelahan,dan jarak ke Sekolah masih jauh,
tiba-tiba ada motor sport biru berhanti di depannya, Hinata menyipitkan matanya, melihat itu si pengendara membuka helmnya seraya berkata “hn, apa kau kesiangan hyuga?” tanya cowok itu
‘Naruto’ batin  Hinata, “cepat naik,sebelum aku berubah pikiran” tawarnya,
“tak usah nanti merepotkan mu,”
“ baiklah tapi kau harus melihat jam berapa sekarang” mendengar itu Hinata langsung melihat arloji berwarna lavender di tanganya,” oh tidak, 5 menit lagi masuk”
“tawaran ku masih berlaku  lho”
“emm,,baiklah” mendengar itu Naruto tersenyum tipis, Hinata segera naik ke motor itu, “pegangan ,kalau tidak nanti kamu bisa jatuh”
“iy” Hinata memegang seragam Naruto,melihat itu Naruto langsung menarik tangan Hinata agar melingkar pinggangnya”kalau kau hanya memegang seragam ku aku tidak menjamin kau selamat” mendengar itu Hinata hanya pasrah dan berhasil membuatnya blushing, Naruto langsung tancap gas dan dalam waktu 5 menit sampai di area sekolah, setelah memarkirkan motor Hinata langsung turun dan merapikan roknya, dan tiba-tiba tangan Naruto menggenggam tangan Hinata dan berlari “cepat Hinata hari ini jam pertama pelajaran guuru Iruka,kalau telat bisa kena hukum” Hinata hanya pasrah, sampai dikelas mereka mengucapkan salam “ohayu” barengan, semua mata tertuju pada mereka ,melihat itu Naruto langsung melepaskan tangan Hinata, dari mata-mata yang malihat ternyata ada yang tidak suka, mata itu menatap tajam Hinata,namun tidak disadari oleh Hinata,
“hei Hinata ada angin apa kamu bisa berangkat dengan Naruto?” tanya gadis beranbut pink
“tadi ketemu dijalan dan dia menawari ku agar berangkat denganya,dan aku juga takut terlambat,”
“oh,, baguslah, aku bisa melihat senyuman di bibir Naruto lagi’
“maksutmu?”
“kau belum tahu tentang Naruto yea?” tentu saja belum,karena Hinata adalah murid baru
Hinata hanya menggeleng,
“baiklah akan aku ceritakan, dulu Naruto adalah orang yang ceria,kalau dia tidak masuk pasti kelas jadi sepi, dulu kami bertiga sangat dekat”
“kami bertiga?” Hinata bingung
“iya,aku,Naruto, dan Sasuke, diantar kami Naruto lah yang paling bawel,tapi keceriaanya, hilang begitu saja semenjak kejadian 3 tahun yang lalu,kejadian yang merenggut nyawa kedua orrang tua yang sangat disayangi Naruto, kejadian itu membuat Naruto sangat terpukul, bahkan dia sempat tidak mau makn sampai dia terlihat sangat kurus, dan ia tidak mau sekolah lagi,tapi sang kakek Jiraya dan sang Nenek Tsunade sama kepala sekolah kita selalu membujuknya,dan kami, teman-teman nya juga memberi semangat, dan itu semua tak sia-sia, Naruto kembali sekolah seperti biasa,namun keceriaanya tidak ,dia jadi pendiam dan dingin, perubahan itu juga dirasakan anak-anak yang lain, tapi mereka tak mau bertanya,karena mereka takut membuat Naruto mengingat kambali kejadian yang tak ia inginkan itu,dan hanya Sasuke yang sekarang dekat dengannya”jelas Sakura panjang lebar,
“lalu kamu kenapa tidak dekat lagi denga Naruto” tanya Hinata
“itu karena aku sempat bertengkar dengan seorang gadis yang tergila-gila pada Naruto,”
“apa hubunganya” Hinata jadi tambah pusing
“memang dulu dia sempat pacaran cuman,ketika Naruto sedang berduka,dia bukannya ada saat Naruto sedih, alasannya sih Naruto butuh waktu buat sendiri,setelah beberapa minggu terdengar bahwa gadis itu selingkuh,Naruto sangat kecewa mendengar gosip itu  Naruto mengakhiri hubungan mereka,,gadis bernama shion itu tidak mau putus,dia bilang dia hanya mencari hiburan karena Naruto yang sekarang egak asik,dia fikir dengn dia selingkuh Naruto mau merubah sikapnya seperti dulu, tapi malah Naruto ingin putus darinya,”
“letak kesalahanmu dimana Sakura”
“yang memberi tahu kabar itu kepada Naruto adalah aku,dan mendengar mereka putus aku jadi merasa bersalah, semenjak itu aku jadi sungkan untuk berbicara dengan Naruto.”
cerita Sakura terhenti karena guru Iruka sudah masuk kekelas.
      Bel istirahat bunyi,semua murid keluar kelas pergi ke Kantin, tidak semua, ada beberapa masih dikelas, Hinata dan Naruto juga dikelas, Hinata sengaja tidak mau kekantin walau tadi sudah diajak Sakura, Hinata memperhatikan sosok laki-laki jabrik itu, memang terlihat dimata biru safirnya tatapan sedih , karena merasa diperhatikan Naruto menghampiri Hinata “ kenapa melihat ku seperti itu?” suara Naruto mengagetkan Hinata
“ eh, bu bukan apa-apa, oya Naruto terimakasih atas boncengannya, kalau tidak ada kamu aku pasti terlambat”
“ hn,sama-sama”
Naruto duduk disamping Hinata, dan wajah Hinata memerah,
“ hei kenapa wajah mu merah apa kamu sakit?” walau kata-kata Naruto dingin tapi terselip nada khawatir,
“ti tidak kok” tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap benci kearah mereka,
Bel masuk, Naruto kembali ketempat duduknya karena Sakura sudah masuk dari Kantin sebenarnya Sakura kaget tapi dia juga senang karena perubahan sikap Naruto hari ini,
“hei dobe,sepertinya kamu makin dekat saja sama anak baru itu”tanya Sasuke yang melihat keanehan sikap sahabatnya itu,tapi dia juga senang bisa melihat Naruto tersenyum tulus kembali, walau dulu Naruto juga bisa tersenyumm tapi Sasuke tau senyuman itu terpaksa,
“tidak teme, biasa saja,”
“hei aku ini sahabatmu, jangan ada rahasia, kamu juga sudah tahu semua rahasiaku”
“baik-baik teme kau ni cerewet sekali,nanti aku ceritakan”
Bel pulang, Hinata pulang sendiri,diperjalanan dia selalu memikirkan Naruto setelah mendengar cerita Sakura ia juga ingin mengembalikan senyuman NARUTO, karena Hinata tak pernah melihat Naruto tersenyum,tanpa Hinata sadari ada seseorang yang mengincar nyawanya, ketika Hinata hendak menyebrang tiba-tiba ada mobil  yang melaju sangat cepat kearahnya,
KKYYAAAA....Hinata menjerit sambil menutup matanya,ia berfikir apakah saya akan mati hari ini kami-sama,tapi ada yang aneh ia merasa ada yang memeluk dan iy jatuh ketanah,tapi iya tak merasakan sakit ditubuhnya, Hinata membuka matanya dan ternyata ada seorang yang menyelamatkanya dia adalah Naruto, Hinata langsung mengambil posisi duduk,
“Na na ruto apa kau tidak apa-apa?”
“tidak apa,kau sendiri?”
“a akku tidak apa-apa”wajah Hinata masih pucat, tentu saja,karena dia hampir sja mati, TESS Hinata melihat cairan merah berbau anyir, darah dari siku kanan Naruto, walau Naruto sudah pakai lengan panjang namun karena gesekan aspal jadi tembus kekulitnya, melihat darah itu Hinata menjadi panik
“Naruto lengan mu berdarah”
“ini tidak apa-apa”
“tidak apa-apa gimana, sekarang kau ikut aku, aku akan mengobati luka mu, kamu seperti ini gara-gara menyelamatkan ku” Naruto hanya pasrah mengikuti Hinata, sampai di apartemennya,Hinata langsung mencari kotak obat,dia membersihkan luka Naruto dulu sebelum memberi obat merah dan membalutnya dengan perban,sesekali Naruto meringis kesakitan “Sakit yea,kenapa Naruto mau menyelamatkan ku”
“bukannya berterimakasih malah bertanya seeperti itu” ucap Naruto dengan nada dingin,
“aku kan hanya bertanya Naruto”
“jangan banyak tanya, cepat balut luka ku, taapi hati-hati sakit nih”
“iya-iya” Hinata hanya mendengus kesal
 Hinata selesai membalut luka Naruto
“sudah selesai Naruto, tidak sakitkan,”
“hn, y sudah aku mau pulang,”
“eh , pulang?”
“iy, aku lelah”
“Naruto” , naruto hanya menoleh,
“Terimakasih”
“hn” jawab Naruto singkat sembai berjalan keluar
“dasar laki-laki aneh” batin Hinata, tapi dibalik kedinginannya itu,dia juga baik.
  Sampai dirumah Naruto langsun menuju kamarnya,tapi terhenti karena kakek nya memegang tangannya “kau kenapa Naruto,kenapa tangan mu terluka?” tanya sang kakek,
“tidak apa-apa kek, tadi jatuh dari motor” jawab Naruto berbohong
“jangan bohong Naruto, kau itu cucuku”
“baik lah aku akan cerita tapi kakek jangan tertawa”
“baiklah” Naruto menceritakan semuanya,mendengar cerita sang cucu, iy tersenyum dan berkata
“apa kau menyukaiya Naruto?” pertanyaan itu membuat Naruto kaget dan DEG
“entahlah kek aku bingung, semenjak aku melihatnya, aku jadi terngat pada Ibu kek,” suara Naruto terdengar lirih,
“suaranya yang lembut seperti ibu, sikapnya lemah lembut dan sepertinya dia penyayang” kakeknya hanya tersenyum,
“dasar anak muda lagi jatuh cinta”
“kakek aku tidak jatuh cinta aku hanya seperti melihat sosok IBU ada padanya” ia terlihat sedih ketika mengucap kata IBU
“Naruto apa kau tak apa?” melihat wajah cucunya ia jadi khawatir
“tidak kek, aku mau istirahat saja.”
“ya sudah kalau begitu,” kakek pun keluar dari kamarnya.
   Pagi hari di sekolah, Hinata sedang duduk di kelas, sepertinya ia sedang menunggu seseorang, ‘sebentar lagi bel akan berbunyi kenapa dia belum juga datang apa luka nya parah’ batinnya,
tak lama dari itu “OHAYOU” ucap seorang berambut jabrik,’itu dia,sepertinya dia baik-baik saja’
“hei Hinata kenapa kau melihat Naruto seperti itu” tanya Sakura tiba-tiba,membuat Hinata sedikit kaget,
“itu karena aku khawatir padanya Sakura,”
“khawatir?”
“iya, kemarin Naruto menolongku,kalau tidak ada dia mungkin hari ini aku sedang koma, atau bahkan bisa mati” kata terahir Hinata membuatnya terkejut
“apa mati?,maksut kamu apa Hinata?” Hinata menjelaskan semua yang terjadi kemarin,
Sakura bertambah kaget ketika mendengar ada orang ingin menabrak Hinata,
“siapa orang itu, brani-braninya dia ingin mencelakai sahabat ku”
“sudahlah, mingkin itu karena aku kurang berhati-hati Sakura” Hinata mencoba menenangkan Sakura yang terlihat sangat marah, dan sebenarnya Hinata juga penasaran dan juga takut kejadian itu terulang kambali.
“Hei dobe ada apa dengan tanganmu” tanya Sasuke yang melihat tangan Naruto terbalut, awalnya Naruto tak mau menceritakan pada Sasuke, tapi dia tidak bisa berbohong pada sahabatnya ini,Sasuke tak kalah kagetnya dengan Sakura namun Sasuke bisa menyembunyikan kekagetannya itu,
“kira-kira siapa yang ingin menabrak Hinata?”
“entahlah aku tidak tau”
percakapan mereka terhenti karena guru Kurinai sudah ada di kelas,
“pagi anak-anak,hari ini kita bagi kelompok dulu, karena pelajaran selanjutnya dikerjakan secara berkelompok, Ibu yang akan menentukan kelompoknya, kelompok 1: Lee,Gara,Karin,Sasori, kelompok 2: Sasame,kiba,Chouji,Matsuri, kelompok 3 :Temari,Shikamaru,tenten,Ino,Sai,
 kelompok 4  : Sasuke,Sakura,Naruto,Hinata dan Shion,berkumpulah kekelompok masing-masing”
Naruto agak terkejut mendengar nama Shion yang satu kelompok dengannya,
masing-masing kelompok merundingkan tugas yang diberikan,

di kelompok 1,yang terdengar semangat adalah Lee,Sasori hanya menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya itu, sedangkan Gara dan Karin sibuk mengerjakan tugas, ketika Karin ingin mengambil pensil satu-satunya yang ada di meja mereka ternyata Gara juga ingin mengambil pensil itu, mereka kaget, “eh, maaf kau saja yang ambil” kata Gara,
“Gara saja yang pakai,” kata Karin
“hei kanapa kalian jadi rebutan pensil sih” celetuk Lee tiba-tiba
“kami tidak rebutan pensil tau” jawab mereka bareng
“eh kok bareng gitu”
“sudah-sudah jangan ribut,lebih baik kita bagi tugas,Karin mencatat ,Gara mengamati objeknya,aku dan Lee akan menarik kesimpulan nya”  saran Sasori, dan disetujui oleh mereka.
kelompok 2, dikelompok 2 sepertinya ayem-ayem saja, semua mengerjakan tugas masing-masing yang telah di bagi oleh Sasame,begitupun kelompk 3, semua baik-baik saja walau beberapa kali Sai sempat menggoda Ino, dengar-dengar mereka tak pernah akrab, sebenarnya Ino sedikit sebal ketika tau Sai satu kelompok dengannya, tapi Sai malah senang, walau dia bersifat pendiam, tapi dia juga senang menjahili Ino, “hei Ino kau tahu apa ini? “
Ino menoleh dan ia melihat ada ulat, tugas Ino dan Sai adalah mengamati bagian-bagian bunga, berhubunng Ino suka bunga jadi dia tidak keberatan mendapat tugas mengamati bunga, ketika Ino lagi serius mengamati, Sai malah datang dan membawa ulat, sontak saja Ino kaget,
“ ih Sai, kenapa bawa ulat sih,”protes Ino, sambil diam-diam berjalan mundur, karena dia tahu Sai pasti akan menakut-nakutinya dengan ulat,
“tadi tidak sengaja aku temukan di tangkai bunga, jadi aku ambil saja” jawab Sai datar
“hei kalian jangan pacaran saja, cepat amati dengan baik” seru Tenten,
“siapa yang pacaran” jawab mereka bareng
“lalu kenapa ngobrol terus,”
“iya-iya maaf kami akan mengamati lagi,” ucap Ino sebal, tapi Ino juga senang karena ucapan Tenten yang agak kesal, membuat Sai menghentikan niatnya untuk menakut-nakuti Ino.
Kelompk 4, terlihat Sasuke sedang membagi tugas
“Naruto mengamati,Shion mancatat, Sakura dan saya menarik kesimpulan, Hinata bantu Naruto mengamati objek ya.” Hinata agak kaget ‘kanapa harus aku’ batinya,
“Sasuke, kanapa harus aku yang membantu Naruto?” tanyanya polos
“memangnya kenapa kau keberatan?”tanya Sasuke datar
“kalau Hinata tak mau, aku mau membantu Naruto mengamati objek” celetuk Shion membuat semua jadi bingung
“Shion kau kan mencatat,” ucap Sasuke datar
“habis sepertinya dia keberatan” kata shion sambil melirik Hinata
“bu bukan ke keberatan han
“kenapa kalian jadi ribut sih,kalau Hinata tidak mau, aku bisa sendiri” kata Naruto dingin,lebih dingin dari biasanya, sebenarnya dia tidak di bantu Hinata pun tak apa, asalkan jangan di gantikan dengan Shion.
“terserah kalian saja” kata Sasuke.
Sakura langsung mendekti Hinata “turuti saja Hinata, kau ingat mantan Naruto yang aku ceritakan dia adalah Shion,” mendengar itu, Hinata terbelalak kaget, pantas Naruto jadi marah ketika Shion menawarkan diri menggantikanya, Hinata mendekati Naruto
“em Na Naruto mau saya bantu” tawar Hinata,karena dia jadi menyesal,
Naruto tidak menjawab,
“Naruto aku minta maaf,seharusnya aku mau membantu mu,padahal kau kemarin sudah menolongku, Naruto mau aku bantu yea” pinta Hinata sambil memasang wajah melas, melihaat itu Naruto jadi tidak tega, bagaimanapun Naruto tidak bisa melihat raut wajah Hinata seperti itu apalagi itu mengingatkan ia pada Ibunya,
“baiklah, tapi jangan merepotkan ku” jawab Naruto datar, Hinata senang Naruto tidak marah lagi,
namun tidak dengan Shion, Shion menatap benci pada Hinata, karena sebenarnya Shion masih menyimpan rasa pada Naruto,.
2 jam berlalu mereka semua selesai melakukan penelitian, dan guru Kurinai tersenyum dengan hasil anak-anak didiknya,
“semuanya bagus, kerja yang bagus anak-anak, sekarang kalian boleh pulang” puji guru Kurinai,
semua murid pulang, Sakura tidak pulang bersama dengan Hinata, karena dia diantar oleh Sasuke, semenjak menarik kesimpulan bersama tadi, mereka jadi kembali akrab seperti dulu.
“Hinata mau pulang bersama tidak” tawar Naruto
“boleh”
Shion yang mendengar tawaran Naruto jadi kesal
“kenapa mereka dekat sekali sih” kata Shion
“tunggu dulu Naruto,” ucap Hinata
“ada apa,Hinata”
“sepertinya buku ku ada yang tertinggal dikelas,aku ambil dulu yea”
“iya, jangan lama-lama ya”
Hinata berlari menuju kelasnya yang ada dilantai 2, ‘untung masih disini ‘
Hinata segera keluar, Hinata menuruni tangga, dipertengahan tangga, Hinata tak bisa menjaga keseimbanganya karena lantainya licin dan BBRRAAKK,,,kkyyaaa
suara itu mengaggetkan Naruto yang sedang menunggu Hinata,
‘Hinata’ batin Naruto,iya langsung berlari dan ketika sampai di tangga Naruto melihat Hinata yang terjatuh dilantai
“Hinata kau kenapaa, jawab aku Hinata?” Naruto sangat khawatir, ia langsung menggendong Hinata ke Mobilnya, hari ini Naruto berangkat membawa mobil, sepeninggalan Naruto, muncul sosok wanita di tempat kejadian, dan tersenyum penuh kemenangan.
sampai di RS ,Hinata dibawa ke ruang UGD, tak lama kemudian datang Sakura dan Sasuke,
“Naruto ada apa, apa yang terjadi dengan Hinata” tanya Sakura khawatir
Naruto menjelaskan semua nya
“sebenarnya siapa yang ingin sekali mencelakai Hinata?” tanya Sakura
“entahlah,seharusnya aku menemaninya untuk mengambil bukunya” sesal Naruto
“sudahlah semua sudah terjadi, oiya waktu kalian masih disekolah, apa ada siswa yang masih disana?” tanya Sasuke, Naruto mengingat sejenak
“seingatku tidak, tapi “ Naruto terdiam karena dia teringat sesuatu
“aku melihat Shion baru keluar dari sekolah waktu aku hendak membawa Hinata kerumah sakit” lanjut Naruto
“Shion?” ucap Sakura dan Sasuke,
“iya,”
“ngapain dia masih disekolah, biasanya dia selalu pulang awal” ucap Sakura heran,
“entahlah,aku tidak tahu, yang aku fikirkan hanya membawa Hinata kerumah sakit secepatnya” ucap Naruto khawatir
‘apa mungkin’ perkataan Sasuke terhenti karena dokter yang menangani Hinata sudah keluar dari ruang UGD,
“bagaimana keadaan Hinata dok?” tanya Naruto
“dia sekarang baik-baik saja, tapi tulang kakinya cedera,dan keplanya terluka akibaat benturan, tapi tidak parah”
mendengar itu Naruto sedikit lega dan langsung menghampiri Hinata diikuti dengan Sakura dan Sasuke. Perlahan Hinata membuka matanya
“aku dimana Naruto,”
“kau dirumah sakit Hinata,tadi kau terjatuh dari tangga,kau ingat?”
Hinata mulai mengingat kejadian tadi,
“aku ingat, tangga itu terasa licin sakali, jadi aku kehilangan keseimbangan”
mendengar penjelasan Hinata, Naruto merasa ada yang tidak beres,
Naruto beranjak keluar, “mau kemana Naruto?” tanya Hinata,
“aku mau keluar sebentar,Sakura,Sasuke tolong jaga Hinata sebentar yea”
“iya” jawab mereka bareng,
Naruto kembali ke sekolah, dan dia menuju tangga tempat kejadian dia memeriksa tangga itu, ‘air sabun’ batin Naruto, Naruto berjalan naik, dan Naruto tak sengaja menginjak sesuatu, ‘apa ini,saput tangan?’ Naruto menyipitkan matanya, ‘ini kan saput tangan yang aku berikan pada Shion dulu’ batinya
Naruto kembali ke rumah sakit, dan ia mendekati Sasuke,
“aku menemukan ini teme.”
“apa itu? Bukankah itu saput tangan yng kau berikan pada Shion dulu” tebak Sasuke
“iya, aku menemukan ini di tangga tempat Hinata jatuh”
“Naruto, Hinata ingin pulang, gimana ni?” tanya Sakura pada Naruto,
“bukankah dia masih sakit,,”ucap Naruto heran,
“iya tapi dia gak mau disini,” mendengar itu Naruto langsung menghampiri Hinata, ketika sampai dikamar , Naruto melihat Hinata yang hendak turun dari tempat tidur, karena kakinya masih sakit,membuat dia tak bisa menyangga tubuhnya,
“Hinata” teriak Naruto daan langsung menangkap tubuh Hinata
“aauuwww... sakit” Hinata meringis kesakitan,
“kau mau ngapain Hinata, kakimu masih sakit tahu”ucap Naruto
“aku bosan dikamar terus Naruto, aku ingin pulang,” ucap Hinata sambil menunduk
“baiklah,kamu tunggu disini,aku akan mintak izin pada dokter Tsunade dulu,”
Hinata mengngguk,Naruto berjalan keluar, tak berapa lama dokter Tsunade datang,bersama Naruto.
“Hinata kakimu masih cedera,dan kapalamu juga masih sakit” ucap dokter
“tapi dok, aku bosan disini,dan aku juga gak mau nanti ayah,kakak tahu keadaanku, nanti mereka pasti khawatir”
“baiklah, tapi menginap dua sampai tiga hari saja disini,agar aku bisa memastikan kepalamu baik-baik saja” ucap Tsunade memberi saran
“ayolah Hinata 3 hari saja” bujuk Sakura
“tapi ada saratnya,,”
“apa?” Tanya mereka semua
“Sakura temani aku  disini, aku takut” rengek Hinata
“eh baiklah, aku mau menemanimu Hinata” kata SAKURA seraya bersenyum manis
Tsunade kembali mengerjakan tugasnya,
“baiklah Hinata sebaiknya kamu istirahat saja dulu”bujuk Sakura
“iya” Sakura,Sasuke dan Naruto berjalan keluar meninggalkan Hinata.
DRIITT DRIIT..
Hp Sakura berbunyi
“halo ka-san ada apa?’
“kau dimana, cepatlah pulang, ibu mau pergi ketempat nenek, dirumah tak ada yang menjaga adikmu, cepat pulang.” Tuutt tuuttt, terputus
“aduch, aku disuruh pulang sama Ibu, dirumah gak ada orang adikku sendiri dirumah,”
“tak apa, biar aku yang menjaga Hinata, Teme antar Sakura pulang kasihan dia pulang sendiri, ini sudah malam”
“hn baiklah”
setelah mereka pulang, Naruto masuk ke kamar tempat Hinata dirawat, dia menghampiri Hinata yang sedang tertidur pulas, dia membelai rambut indigo gadis itu, ‘manis’ batin Naruto,
Naruto merasa lelah, dan iya tidur di sofa.
  Cahaya matahari menembus celah-celah jendela, terlihat seorang laki-laki berseragam lengkap berdiri dsri sofa,
“Hinata, aku mau berangkat ke Sekolah dulu yea, kau baik-baik disini” ucap Naruto pada gadis yang sedang tertidur pulas itu, “kau manis sekali Hinata kalau lagi tidur” ucap Naruto perlahan.
Di sekolah Naruto barpapasan dengan Shion, dia ingin menanyakan tentang saput tangan itu namun dia mengurungkan niatnya.
Sepulang sekolah Naruto,Sasuke,Sakura menjenguk Hinata, sampai disana terlihat Hinata yang sedang dilepas impusnya,
“hei Hinata apa kau sudah baikan?” tanya Sakura,
“iya, kata dokter aku sudah boleh pulang”
“Hinata sampai dirumah jangan lupa minum obatnya dan ingat kamu berjalan masih harus pakek tongkat” ucap dokter
“baik dok”
Tsunade pergi meninggalkan ruangan,
“ayo kita pulang Hinata” kata Sasuke, melihat kejadian langka itu membuat mereka bertiga heran,Sakura terlihat agak cemburu namun setelah dilihat Sasuke membawa barang-barang Sakura mengerti maksut Sasuke
“iya Hinata, kami duluan, aku akan membawa barang-barang nya bersama Sasuke” kata Sakura sambil tersenyum jahil
Sakura dan Sasuke berjalan keluar sambil pegangan tangan,
Hinata dan Naruto hanya menatap heran,
“ayo Hinata kita pulang,”ajak Naruto, dan berjalan keluar,
“Naruto”panggil Hinata
“bisakah kau membantuku,’’ Naruto lupa kalau Hinata harus memakai tongkat karena kakinya belum sembuh total,
“oh iya aku lupa,maaf ya Hinata” ucap Naruto sambil nyengir
melihat itu Hinta menggumam’dia tersenyum’
“ternyata kau bisa nyengir juga” sindir Hinata
“apa maksut mu Hinata,tentu saja bisa”
“kau tau semenjak kita bertemu aku tak pernh melihat mu tersenyum, tapi sekarang kau nyengir” ucap Hinata seraya tersenyum tulus,membuat Naruto terpesona
“kau manis kalau tersenyum”ucap Naruto sambil menggendong Hinata
“hei Naruto aku bisa jalan sendiri, walau pakek tongkat”ucap Hinata yang blushing,
‘kelamaan Hinata,kau sudah kangen dengan apartemenmu kan” ucap Naruto,
melihat itu Sakura dn Sasuke saling menatap dan tersenyum.
mereka pulang memakai mobil Naruto.
“Hinata besok kau berangkat dengan Naruto saja yea, aku sudah sama Sasuke”ucap Sakura tersenyum jahil
“eh tidak usah, aku berangkat sendiri saja” ucap Hinata
“apa kau bisa berangkat dengan pakai tongkat nona Hyuga”ucap Naruto
“kau menantangku tuan Uzumaki?” tanya Hinata yang tak mau kalah
“kau berani juga ya Hyuga”
“kenapa Uzumaki, kau takut?”,melihat itu Sasuke hanya geleng-geleng,
“hhhheeeeiiiii kanapa kalian malah ribut” lerai Sakura,
“biarkan Sakura sudah lama kita tidak melihat Naruto bercanda seperti itu” ucap Sasuke
“benar juga yea, itu berkat Hinata kan,” tanya Sakura sambil melirik Sasuke
‘hn” jawab Sasuke singkat
“eh kenapa aku”
“iy karena semenjak ada kau dia berubah, dan dia bisa tersenyum lagi” ucap Sakura girang
“sudah sampai” ucap Naruto
iya menggendng Hinata dan membawanya kedalam apartemenya yang diikuti oleh Sasuke dan Sakura yang membawa barang-barang,
“terimakasih teman-teman” ucap Hinata
“sama-sama” jawab mereka
“Hinata aku akn menginap disini,bolehkan”tanya Sakura
“tentu saja.” Naruto dan Sasuke segera pulang.
 Pagi-pagi sekali Naruto menjeput Hinata, Hinata keluar dengan tongkatnya
“ku kira kau membawa motor, hampir saya mau protes’’
“tentu saja tidak,kakimu kan sakit Hinata”
sampai disekolah Naruto membantu Hinata keluar dari mobilnya, dan menuntunya masuk kelas, Shion melihat itu, dan tentu saja dia marah.Selama pelajaran setiap guru menanyakan keadaanya, itu membuat Hinata senang,karena guru dan teman-temanya peduli dengannya.
istirahat Shion menghampiri Hinata “aku ingin bicara denganmu, aku tunggu diatap” ucapnya sinis, Sasuke sempat mendengar perkataan Shion, iya langsung mencari Naruto,
sampai di atap “ada apa Shion?” tanya Hinata
“Hinata aku minta padamu jauhi Naruto” kata Shion sinis
“ma maksut mu apa shion?” tanya Hinata yang mulai gugup
“aku cemburu melihat kau dekat denganya, kau tau yang ingin menabrak,dan membuatmu jatuh dari tangga itu aku” kata Shion sangat sinis
“apa?” Hinata terkejut dengan pengakuan Shion,
“kalau kau masih mendekati Naruto, kau akn ku bunuh.” Ucap Shion mengancam
Hinata terdiam ia mencoba mengumpulkan kaberanian untuk melawan
“a aku tidak mau”
“oh kau menantangku ya”
“aku tidak menantangmu, kalau kau sayang sama Naruto,kenapa kau berselingkuh,kenapa kau tak ada saat Naruto lagi sedih” ucap Hinata sambil menahan takut
“kau jangan ikut campur urusanku Hinata” Shion sangat marah dan menampar Hinata,
Hinata terjatuh, ia hendak mengambil tongkatnya,tapi Shion mengabil tongkatnya dan membuang nya,
“tak bisa bangun yea nona Hyuga, kasian, coba kalau aku menginjak kakimu yang terbalut itu, pasti menyenangkan”
“jangan Shion aku mohon”
Sion tak menghiraukan perkataan Hinaata
“KYYAAA...”
“SHION HENTIKAN, KAU KETERLALUAN SHION”ucap Naruto yanglangsung mendorong Shion,
“au, Naruto apa yang kau lakukan, sakit tau, aku melakukan ini karena aku cinta sama kamu”
“kalau kau Cinta kanapa kau selingkuh, sudah aku tak mau mendengar alasan mu.”
Naruto langsung pergi dan menggendong Hinata,
“Nruto tunggu, kenapa kau membelanya,memang kau siapa nya” tanya Shion marah, Naruto berhenti “karena aku PACARnya”
Shion kaget medengar perktaan Naruto yang pergi meninggalkannya,
Naruto membawa Hinata ke UKS ,
“bagaimna keadaan Hinata kak Sizune”
“untung kakinya tak terlalu parah, dia tak apa-apa” jawab Sizune seraya berjalan keluar, Naruto menghampiri Hinata, “kau tak apa-apa?”
“tidak, hanya sedikit nyeri”
“maaf gara-gara aku kau jadi sasaran Shion dan aku terlambat datangnya”
“tak apa,tapi perkataan Narruto tadi hanya bercanda kan”
“tidak Hinata, semenjak aku melihat mu, kau mengingatkan ku pada Ibuku, semenjak aku melihat mata mu aaku merasa nyaman ,sifat mu yang lembut, matamu indah sekali, apa kau mau jadi pacarku Hinata” Naruto menggenggam tangan Hinata,
“iya aku mau Naruto” jawabnya malu-malu, tiba-tiba
“selamat ya Hinata,Naruto”
“eh sejak kapan kalian disitu” tanya Naruto pada Sakura dan Sasuke yang main nyelonong
“dari tadi” jawab Sakura enteng
“selamat yea dobe ahirnya kau tersenyum lagi dan mendapat gadis impian mu” ucap Sasuke.
“iya mkasih teme,,,,” jawab Naruto.[aaaaaaaaaaaaalllllllllllllaaaaaaaaaaaaaaayyyyyyyyyyyy]
     Bel pulang berbunyi, terlihat Naruto sedang membantu Hinata masuk ke mobil nya,sedangkan Sakura pulang bersama Sasuke,,
“oya Hinata apa ini milikmu?” tanya Naruto yang sudah di dalam mobil,tangan kiri nya menunjuk komik yang ada di depan, Hinata memperhatikan komik itu,,
“ini....... ini kan komik ku,,,” jawab nya sembari mengambil  komik tersebut,
“itu aku temukan di supermaket waktu aku menabrak mu.”
“oocchh,, pantas saja aku cari-cari gk ada”
“maaf yea baru ku balikin coz aku baru ingat,,,”
“egak apa-apa kok,,,”
“ oya Hinata 2 minggu lagi akan ada acara camping,, apa kamu mau ikut?”
“tentu saja Naruto kun, apa Naruto kun tidak ikut?”
“kalau kamu ikut aku pasti ikut,,aku  egk ingin terjadi apa-apa dengn mu Hime chan,,”
“benrkah???? Oya nanti Naruto kun mau mengantarku ke toko buku???”
“dengan senang hati Hime,,”

SKIP TIME
Acara camping yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga,
“baikla anak-anak, sekarang kita bagi tugas, anak laki-laki sebagian memasang tenda, dan sebagian lagi mencari kayu untuk api unggun nanti,
anak perempuan ambil air disungai dan buat masakan untuk malam ini, kalian mengerti?” ucap Kakhasi sensei
“mengerti”ucap para siswa
semua siswa siswi segera mengerjakan tugas masing-masing.
Malampun tiba, semua berkumpul duduk melingkari api unggun, Naruto dan Sasuke bermain gitar, sedangkan yang lain menyanyi bersama,, Naruto dan Hinata sempat curi-curi pandang, hingga pandangan mereka bertemu, dan selanjutnya mereka akan memalingkan wajah mereka yang memerah.
malam yang indah ya....
Acar pagi ini adalah mencari harta karun, Kakhasi akan membagi kelompok,
setiap kelompok harus mengumpulkan sepuluh bendera kuning untuk mendapatkan harta karun itu, karena hanya ada 18 anak, kelompok dibagi 3 kelompok
regu pertama: Gaara,karin,matsuri,kiba,lee,chouji
regu kedua: naruto,hinata,sasuke,sakura,shion,kankuro
regu ketiga: temari,shikamaru,ino,sai,tenten,neji
regu pertama dipimpin oleh Gaara diikuti oleh anggotanya, begitupun seterusnya
Naruto menggandeng tangan Hinata “jangan jauh-jauh dari ku hime”
“iy iya Naruto koi” Naruto menepuk-nepuk kepala Hinata
setiap kelompok sudah memasuki tengah-tengah hutan, awalnya biasa-biasa saja, tapi ternyata ada banyak masalah akan dihdapi setiap kelompok,
kelompok pertama sudah mengumpulkan 3 bendera,
Gaara masih berjalan memimpin kelompoknya, karena tidak hati-hati Gaara menginjak seekor ular dan mematuk kakinya
“auch”
“gaara kun, apa kau tak apa-apa?” ucap matsuri
Matsuri lalu menghampiri Gaara, dengan gerakan cepat dia merobek lengan panjang bajunya, melingkarkan dikaki Gaara dan mengikatnya dengan kencang, Matsuri memang salah satu anggota PMR jadi dia sedikit mengerti untuk mengurusi hal seperti ini, Gaara hanya memperhatikan wajah Matsuri dan terkadang meringis menahan sakit,
“sebaiknya Gaara kun kembali ke tenda, agar ditangani oleh Sizune san” ucap Matsuri
“tidak, aku adalah ketua regu pertama, aku tidak ingin karena aku kalian kalah, kita lanjitkan  perjalanan”
“tapi....”
“bisa bantu aku berdiri” ucapan Gaara memotong perkataan Matsuri,
Matsuri membantu Gaara berdiri dan dibantu oleh kiba dan lee untuk memapah Gaara.
di regu kedua terlihat Hinata yang kelelahan, kini Hinata tak bersebelahan dengan Naruto, padahal Naruto sangat khawatir dengannya, bahkan Naruto meawarkan untuk mengantar Hinata kembali ke tenda, tapi Hinata tak mau, Hinata merasa tidak enak dengan anggota lain, disini Naruto sebagai ketua, jadi Naruto harus sportif membimbing teman-temannya sampai finish.
hinata merasa nyeri pada kakinya, sepertinya kakinya belum sembuh total, Hinata berhenti berjalan, dia duduk dibatang pohon yang telah tumbang meluruskan kakinya, Hinata yan juga anggota PMR sedikit tahu, tapi karena dia lupa membawa salepnya dia harus menunggu beberapa menit agar nyerinya hilang. Sekarang Hinata tertinggal di belakang, padahal tadi Sakura menawarkan diri untuk memapah Hinata berjalan, tapi Hinata tidak mau merepotkan temannya.
tanpa diketahui oleh Hinata, Shion memutar tanda panah yang berfungsi sebagai petunjuk jalan kearah berlawanan. Hinata berjalan tertatih-tatih, dia memperhatikan tanda panah di depannya,
‘ke kiri ya,,, semoga mereka belum jauh’ batin Hinata
Shion tersenyum penuh kemenngan, Sasuke yang sedari tadi memperhatikan merasa ada yang aneh.
Di regu ketiga sepertinya baik-bauk saja, namun tidak dengan perasaan Neji tidak enak, sepertinya akan terjadi sesuatu tapi apa?
“Neji perhatikan jalanmu nanti kamu bisa berjalan kearah jurang di depanmu” ucap Shikamaru ,
seharusnya Shikamaru yang menjadi ketua, tetapi dia tidak mau, dan memilih Neji, tapi Neji hampir saja menjerumuskan mereka semua kejurang yang dalam itu. Neji berhenti
“Shikamaru seharusnya kau yang menjadi ketua, bukan kau.”
“sudah jangan bertengkar, lanjutkan perjalanan, Shikamaru kau, jadi ketua, sepertinya Neji lelah” ucap Temari,,
“sai berhenti menjaili Ino” ucap Tenten denga aura gelap yang sukses membuat Sai menghentikan aksinya.
mereka melanjutkan perjalanan.
Hinata yang sudah bisa berjalan kembali mencari teman-temanya, tapi Hinata tidak menjupai teman-temannya ‘apa aku beristirahat terlalu lama, sampai ketinggalan jauh sekali’ batinnya
Naruto yang sedari tadi gelisah, menghentikan perjalanannya, tentu membuat yang lain nya heran, Naruto mengamati semua wajah anggotanya, tunggu sepertinya ada yang kurang
“Hinata, dimana Hinata?” pertanyaannya membuat anggotanya kaget, semua mencari Hinata,
“tadi dia berhenti untuk mengistirahatkan kakinya, aku sudah menawarkan diri untuk memapahnya, tapi dia tidak mau” ucap Sakura
“apa?” Naruto jadi tambah khawatir,
“kita tunggu saja dulu sebentar siapa tahu dia sebentar lagi sampai” ucap Sasuke yang disetujui oleh semua anggota
Tenten yang memperhatikannya menjadi sedikit khawatir pada kekasihnya,
“Neji kun, kamu kenapa?”
“entahlah aku merasa khawatir dengan Hinata, perasaan ku tidak enak”
“tenang lah, dia bersama teman-temannya, yakinlah dia pasti baik-baaik saja”
Neji berusaha untuk tenang , tapi dia tetap saja gelisah.
Gaara tiba-tiba berhenti,dengan wajah yang pucat, anggotanya yang melihat itu menjadi khawatir,
“kiba kau menggantikan posisi Gaara,”
Gaara yang akan menolak segera di cegah oleh Kiba
“baik, sebagai ketua aku menyarankan kita istirahat sebentar”
Matsuri segera menghampiri Gaara dan memeriksa lukanya.
Regu kedua yang hampir satu jam menunggu Hinata, masih tidak ada tanda-tanda kemunculan gadis manis itu, semua jadi gelisah terutama Naruto. Tapi tidak dengan Shion, jauh dalam Hatinya dia tertawa bahagia ‘rasakan kamu hyuga, semoga kau mati dimakan binatang buas’ Sasuke yang merasa tidak beres dengan Shion, tetap memperhatikannya.
“kenapa lama sekali, jangan-jangan Hinata tersesat” ucap Kankuro
“tidak mungkin, bukannya sudah ada petunjuk jalan” ucap Sakura
“kecuali jika, ada yang mengubah arah petunjuk jalan” ucapa Sasuke sukses membuat semua heran
“apa maksudmu teme?”
“Shion, tadi kamu adalah orang paling belakang sebelum Hinata, padahal tadi kesempatan bagus untuk mendekati Naruto bukan, karena Hinata berjalan di belakang, tapi setelah melihat Hinata tertinggal kau memelan langkahmu dan tertinggal beberapa meter di belakang, apa yang kau lakukan di belakang tadi” prediksi Sasuke tepat, membuat Shion kelabakan,
“dan sepertinya kau pun tak khawatir , dn malah sempat senyum-senyum” ucap Kankuro
Shion terpojokan. Naruto mulai geram,, dia segera pergi meninggalkan anggotanya setelah berkata bahwa Sasuke menggantikannya jadi ketua. Naruto terus berlari melewati beberapa petunjuk jalan hingga ia sampai pada tanda panah yang mengarah pada arah berlawanan dari tempatnya berdiri
“ck. Sial “
Hinata diam terduduk, dia benar-benar takut sekarang, perasaanya tdak enak, dia ingin menghubungi Naruto tp hp nya tertinggal di Tenda
“GGGGRRRRRRR” Hinata kaget bukan main, di depannya tengah berdiri seekor Harimau yang menatap tajam Hinata, Hinat segera melangkah mundur , ingin rasanya ia berlari, tapi itu tidak mungkin, kakinya masih sakit, Harimau itu semakin mendekat ke arah Hinata.
Naruto masih tetap berlari dan meneriakan nama Hinata,, dia benar-benar takut terjadi sesuatu dengan gadisnya.
“Hinata............ kau dengar aku.....”
“Hinata... kau dimana.... jawab aku.....”
tidak ada jawaban ,,,, Naruto masih tetap berlari dan memanggil Hinata.
Kelompok dua mengutuskan Kankuro untuk melapor ke Tenda tentang Hinata, Shion tetap ikut melanjutkan perjalanan dan gelisah, Sasuke tetap mengawasi Shion begit juga dengan Sakura.
Di tempat perkemahan, para guru menuggu kedatangan siswa siswinya di kagetkan dengan kedatangan Kankuro yang berantakan dengan raut wajah yang susah diartikan,
“Kankuro, mana anggota kelompokmu, kenapa kamu sendiri?”
“hah hah,, Hinata... Hinata hilang Kakhasi sensei, dan sepertinya jauh masuk ke area yang tidak aman, Naruto sedang pergi mencarinya”
“kenapa bisa, bukankah sudah ada petunjuk jalan?” tanya Kakhasi heran,, padahal seingatnya dia dan Guy sudah memasangnya dengan baik agar siswa siswinya ridak tersesat,
“aku kurang tahu,, tapi sepertinya ada yang merubah arah petunjuknya”
“apa maksudmu?” ucap kurenai sensei
Kankuro lalu menceritakan apa yang terjadi , Tsunade segera mengajak Guy sensei dan Kakhasi sensei untuk ikut mencari siswa siswinya, sedangkan Kurenai dan Sizune tetap menunggu di tenda,
belum sempat mereka melangkah, tiba-tiba muncul Matsuri dan Lee yang memapah Gaara,
“apa yang terjadi” tanya Tsunade
“maaf Tsunade sama, Gaara san tadi di patuk ular saat dalam perjalanan, saya sudah melakuan pertolongan pertama, tapi sepertinya masih harus butuh perawatan khusus” terang Matsuri
“Sizune, segera obati Gaara, Matsuri baringkan Gaara di tenda, dan Lee ikut kami untuk mencari Hinata dan Naruto yang hilang” perintah Tsunade
semua segera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tsunade, tanpa ada yang bertanya lagi.
‘Hinata... hinata,,’
“tunggu bukankah itu suara Naruto” tanya Neji,,,
“benar,, sepertinya dia sedang mencari Hinata,” ucap Shikamaru,
Naruto hampir melewati kelompok Shikamaru jika saja Shikamaru tak memanggilnya
“apa yang terjadi?” tanya Neji to the point,,
jujur saja dia sudah gelisahsejak tadi,, apalagi ini menyangkut tentang adik sepupunya itu,
“Hinata terpisah dari rombongan,,nanti akan aku jelaskan, bisakah kau membantuku mencarinya” ucap Naruto dengan nada tegas,,
Neji tahu apa yang dirasakan Naruto saat ini, apalagi sekarang posisinya Hinata adalah pacarnya,,
mereka tak banyak bertanya, mereka segera mencari Hinata
Hinata menutup matanya rapat-rapat dia sangat takut,
‘Naruto kun,,,, tolong ku’ lirihnya,,, Hinata menangis sejadi-jadinya
‘neji ni,, hiks,, aku takut...’
Hinata sudah tidak bisa menahan tangisnya,,
“Naruto kunnnnnnnnnnn..................” teriaknya,  sambil memejamkan matanya,
“kau tidak apa-apa Hinata chan”
Hinata membuka matanya, di depannya kini ada pemuda yang tadi dia panggil tengah menahan terjangan Harimau dengan batang kayu yang cukup besar,, Hinata merasa lega,
Naruto mencoba melawan Harimau itu di bantu dengan Neji dan Shikamaru.
pandangan Hinata kabur, tubuhnya lemas, dan terahir yang ia lihat adalah Naruto yang hampir di terjang oleh Harimau dan gelap.
Tsunade dan rombongan sampai di waktu yang tepat, Kakhasi menembakan senapan bius pada Harimau itu ketika Harimau hendak menerjang Naruto, Kakhasi memang telah mempersiapkannya untuk jaga-jaga. Sedangkan Gay sensei mencari siswa siswi yang masih ada dihutan dengan speker yang dia bawa, setelah menelpon petugas kehutanan untuk memeriksa Harimau tadi. Tsunade segera menuju ketempa Hinata, memeriksa keadaannya, “dia mengalami shock, Kakhasi san tolong bawa Hinata ketenda”
“maaf  Tsunade sama, biar saya saja” ucap Naruto, awalnya Tsunade ragu saat melihat keadaan Naruto, tapi dia pun ahirnya mengijinkannya.
Kini semua telah berkumpul dan melakukan pertolongan pertama pada Hinata, Naruto, Neji dan Shikamaru yang terluka karena serangan Harimau. Di satu Tenda Tsunade tengah mengintrogasi siswinya “Shion, kenapa kamu melakukan ini pada Hinata?”
Shion hanya menunduk diam,,
“kau kali ini benar-benar keterlaluan Shion, apa kau tidak puas menyakiti hati cucuku Naruto,
kini kamu ingin mencelakai gadis yang dicintainya. Aku sudah pernah mengatakan jangan bawa masalah pribadimu jika dalam keadaan seperti ini, kau bisa di keluarkan dari sekolah, Shion, jika Hinata ingin pun dia bisa mempenjarakanmu atas dasar mencoba mencelakai Hinata” Shion tersentak dan menangis,,,
“maaf Tsunade sama,,, jangan keluarkan aku dari sekolah,, aku janji tidak akan mengulanginya lagi” ucap SHION
“seharusnya kau meminta maaf dengan Hinata dan Naruto bukan aku” ucapnya dan pergi meninggalkan Shion.
Tsunade memutuskan untuk kembali ke kota, agar Hinata dan Gaara mendapat perawatan Khusus.

LIMA HARI KEMUDIAN
Hinata telah siuman dari pingsannya,,, saat dia membuka matanya dia melihat wajah khawatir ayah,kakak,adik dan teman-temannya, bahkan Tsunade dan Kakhasi juga ada di sana,,,
“ayah,, apa yang terjadi?”
Hiasi menatap lega pada anak nya yang telah siuman, Hiasi menceritakan denga hati-hati apa penyebab Hinata tak sadarkan diri selama lima hari, takut jika anaknya shock lagi
“dimana Naruto kun ayah?”
semua diam,,, tidak ada yang berani menjawab
“aku disini Hinata chan” suara itu mengalihkan tatapannya pada seorang pemuda yang tengah nyengir dengan kepala diperban, dan beberapa luka cakar pada wajah dan lengannya,semua orang menatap kaget pada Naruto yang sekarang tengah duduk di dekat ranjang Hinata, pasalnya Naruto mengalami beberapa luka berat dan akan masih belum sadar beberapa hari ini, tapi yang ia lihat sekarang sangat jauh dari prediksi sang dokter, tiba-tiba sasuke dan sakura memasuki ruangan itu,,,,
“naruto baka,, kembali ke kamarmu , dokter ingin memeriksa keadaan mu” ucap Sakura yang sudah kesal pada temannya itu,, siapa yang tidak kesal. Ketika dia baru membuka matanya kembali, itu membuat sakura dan sasuke senang, tapi Naruto langsung menanyakan keadaan Hinata, setelah mendengar jawabn dari Sakura bahwa Hinata masih belum sadar, dia malah langsung kabur kesini saat Sasu Saku memanggil dokter.
“sudahlah sakura,, sepertinya dobe tidak apa-apa” ucap Sasuke menenangkan kekasihnya itu.
teman-temannya tersenyum lega saat sang dokter bilang bahwa keadaanya sudah mulai normal.
Naruto dan kawan-kawan menuju kekamar Gaara,, kata dokter yang memeriksa Gaara keadaan Gaara mulai stabil, Naruto yang mendorong kursi roda yang diduduki oleh Hinata dengan perasaan senang, dia sangat senang ketika melihat Hinata tidak apa-apa. Hiasi yang melihat itu hanya tersenyum tipis,, ‘ternyata Neji benar, Hinata tidak salah memilih pacar’
ketika sampai di kamar Gaara, terlihat Matsuri yang tengah menyuapi Gaara bubur,
“yo Gaara apa kau baik-baik saja” ucap Naruto
“hn” ucap Gaara singkat, tapi dia senang melihat teman-teman dan guru nya menjenguknya,
“bagaimana keadaanmu Gaara” ucap Tsunade
“aku sekarang baik-baik saja Tsunade sama, terimakasih telah mengkhawatirkanku, dan terimakasih telah mengutuskan perawat yang baik dan cantik” ucap Gaara dan melirik kearah Matsuri, yang dilirik hanya blushing
Tsunade, Kakhasi dan Hiasi menggelengkan kepala mereka ‘dasar anak muda’ batin mereka
“woy Gaara kau baru siuman sudah menggombal begitu” ucap Kiba
“jangan-jangan itu karena pengaruh bisa ular itu” celetuk Sai yang disambut gelak tawa oleh teman-temannya.
Dan Shion telah di keluarkan dari sekolah oleh keputusan Hiasi,,
dia tak ingin anaknya mendapat masalah lagi karena gadis itu.

End#


Naruto - Hinata Hair Blowing
anime background photo: 54 love-anime-background-336x210-1008202_zpse7d26265.jpg

- Copyright © selamat datang di blog wayan vina - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -